KALPATARA.ID- Umumnya, permainan tradisional asal Bali mengandung unsur-unsur kearifan lokal yang menjadi elemen dalam permainannya, diantaranya unsur nyanyian tradisional, unsur lingkungan dan lainnya. Yang juga membutuhkan kerjasama dalam kelompok, jadi permainan ini juga menguji kekompakan para pemainnya.
Bali dikenal sebagai provinsi di Indonesia dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pulau. Penyematan sebutan itu, merupakan simbolisasi Bali yang kental dengan budaya dan ritual keagamaannya. Yang mempengaruhi setiap unsur dan gerak kehidupan masyarakat Bali.
Hal ini menjadikan Bali tidak hanya memiliki pemandangan yang indah tetapi juga kebudayaan yang unik, eksotis, dan tetap lestari. Tak terkecuali dalam permainan tradisional yang dimiliki oleh Bali yang juga mengandung kearifan lokal.
Kalpatara merangkum 5 jenis permainan tradisional Bali sebagai berikut:
1. Tok Lait Kancing
Permainan ini menggambarkan cara orang Bali membangun Rumah Tradisional. Konon, permainan ini muncul paska peristiwa gempa bumi yang mengguncang Pulau Bali pada zaman dahulu.
Akibat yang ditimbulkan dari bencana gempa bumi ini adalah banyak rumah-rumah yang rusak dan roboh, sehingga memberikan inspirasi bagi masyarakat Bali untuk membuat rumah tahan gempa. Dan juga permainan tradisional yang berkaitan dengan hal tersebut.
Permainan tradisional ini dilakukan oleh 3 (tiga) orang yang ukuran postur tubuhnya relatif sama.
Permainan diawali membentuk formasi segitiga dan posisi tubuh ketiga pemain saling beradu punggung, dua pemain mengaitkan pergelangan salah satu kakinya.
Selanjutnya pemain yang satu lagi mengaitkan juga salah satu pergelangan kakinya. Hal ini berfungsi untuk mengunci sekuat-kuatnya pergelangan kaki kedua pemain sebelumnya, setelah itu para pemain melompat-lompat sambil berputar-putar diiringi lagu Tok Lait Kancing.
Tok Lait Kancing telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2016.
2. Kul Kuk
Kul Kuk salah satu permainan tradisional yang berlatar belakang dari dongeng dengan tokoh siput dan menjangan. Menjangan dikenal dengan karakter sombong dengan kemampuan berlarinya yang cepat, sedangkan siput identik dengan kecil dan lamban.
Sebagai permainan kelompok, Kul Kuk ini melibatkan banyak pemain. Dengan setiap kelompok jumlah pemainnya dapat mencapai 15 orang. Dimana satu orang pemain menjadi pembalap, sementara yang lainnyamenjadi semak-semak yang duduk berpasangan berhadap-hadapan dan berpegangan tangan.
Masing-masing pemain yang berperan sebagai pembalap berdiri di garis awal dari ujung kelompoknya.
Ketika wasit meniup peluit, pembalap tersebut melompat (makecog), meloncati setiap pasangan yang berperan sebagai semak-semak sampai akhir. Kemudian berbalik lagi menuju garis awal dengan cara mesulub yaitu merangkak di bawah pegangan tangan. Dinyatakan sebagai pemenang apabila pembalap tersebut terlebih dahulu sampai di garis awal.