KALPATARA.ID- Bedulang Belitung adalah tradisi makan bersama yang unik masyarakat Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.Tradisi makan bersama ini sudah ada sejak dulu ini memiliki tata caranya dan filosofis yang dalam.
Tradisi Bedulang Belitung, dalam bahasa Melayu berasal dari kata dulang atau nampan besar yang berbentuk bulat. Jadi dalam Bedulang ini ada prosesi makan bersama. Dimana pada satu dulang ada empat orang yang saling berhadapan dan duduk bersila untuk menyantap makanan yang ada di dulang.
Dulang yang berisi makanan ditutup dengan tudung saji merah atau mentudong. Sebagai pelengkap, tudong lambak (tutup saji) diletakkan di atas mentudong. Dan ini menandakan dulang siap disajikan.
Dalam tradisi turun menurun ini, disajikan berbagai makanan khas Belitung yang mencerminkan keterkaitan yang erat antara sistem sosial dan ekologi Belitung. Makna filosofisnya adalah dengan duduk bersila, juga berarti sama rata, saling menghargai antar masyarakat.
Pada tahun 2023 yang lalu, makan Bedulang Belitung ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Penetapan ini merupakan bentuk upaya perlindungan terhadap produk budaya tak benda seperti tradisi, kesenian, dan pengetahuan masyarakat.
Asal Mula Makan Bedulang Belitung
Tradisi makan masyarakat Belitung ini diperkirakan muncul saat Islam masuk di Belitung. Hal ini bisa dilihat dari aturan Bedulang yang mengharuskan orang yang menyantapnya duduk bersila sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.
Selain itu riwayat Bedulang juga bisa ditelusuri dari cerita setempat yang menyatakan bahwa Bedulang ini dulu merupakan tradisi makan bersama dalam sebuah keluarga di Belitung. Jadi untuk bisa makan bersama, istri dan anak-anak akan menunggu ayah untuk pulang bekerja menambang timah.
Dan saat sang ayah tiba di rumah, maka acara makan bersama dalam keluarga pun segera dilakukan. Inilah cikal bakal munculnya Bedulang sebagai tradisi makan bersama di Belitung.
Seiring waktu, tradisi makan bersama dalam keluarga ini memang berkembang menjadi tradisi makan yang dilakukan pada momen-momen tertentu seperti acara besar keagamaan dan acara adat di Belitung.
Kemudian Bedulang dikenal sebagai budaya Belitung dalam arti secara umum. Selain itu kisah Bedulang ini juga bisa kita telusuri dari perlengkapan pokok yaitu dulang atau tudung sajinya yang bundar.
Jadi dulu tudung saji yang digunakan dalam Bedulang adalah dulang kayu hingga kemudian berganti menggunakan dulang seng hingga sampai saat ini.