KALPATARA.ID– Awal Januari, Roket ULA Vulcan, yang merupakan roket komersial pertama dengan membawa sample DNA dan abu kremasi untuk dilarung ke Bulan, telah berangkat menjalankan misinya. Di tengah perjalanan, misi ini gagal dan roket terdampar di luar angkasa. Ada apa?
Pesawat ruang angkasa milik perusahaan swasta Amerika Celestia, diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, dengan menggunakan roket Vulcan pada pukul 02:18 EST pada hari Senin (08/01).
Pesawat luar angkasa menjalankan misi menjadi pesawat pribadi pertama yang melakukan pendaratan terkendali di bulan, dan dilengkapi dengan instrumen untuk mengukur kondisi di permukaan bulan.
Secara kontroversial, pesawat luar angkasa tersebut juga membawa sample DNA dan abu kremasi, termasuk penulis fiksi ilmiah Arthur C. Clarke; Pencipta Star Trek Gene Roddenberry; dan istri Roddenberry, Majel Barrett. Bukan hanya itu saja, penerbangan ini juga mendapat kecaman dari Presiden Suku Bangsa Navajo, yang menyatakan bahwa upaya melarung abu kremasi ke Bulan sama saja menodai benda langit yang diposisikan sebagai entitas sakral tersebut.
Enam jam setelah penerbangan perdananya, para teknisi yang mengawal dari bumi melaporkan adanya “anomali” teknis – kebocoran bahan bakar yang menggagalkan misi tersebut.
Hipotesis pihak perusahaan tentang anomali adalah terjadi kegagalan di katup antara tekanan helium dan oksidator. “Hal ini menyebabkan aliran helium bertekanan tinggi yang meningkatkan tekanan di tangki oksidator melebihi batas operasinya dan kemudian merusak tangki,” ungkap siaran pers yang dirilis oleh Astrobotic.
Dengan adanya situasi ini, Roket Vulcan dipastikan tidak bisa mendarat di Bulan seperti yang direncanakan. Hal ini dipastikan juga oleh Astrobotic dalam siaran persnya yang diterbitkan berkala untuk menginformasikan perkembangan Roket Vulcan di luar angkasa.
Dengan bahan bakar yang tersisa, Roket Vulcan tetap berada pada lintasan putaran di sekitar Bumi. Lingkaran ini mengarah ke orbit Bulan, berayun kembali mengelilingi Bumi, dan kemudian meluncur keluar menuju Bulan. Semestinya dengan lintasan ini akan mencapai Bulan sekitar 15 hari pasca peluncuran. Namun, kebocoran terus terjadi tetapi operasionalnya tetap stabil dan terus mengumpulkan data berharga, sehingga sudah tidak mungkin lagi bertahan sesuai waktu yang direncanakan.
Roket Vulcan yang terdampar di luar angkasa menggunakan waktunya, dengan kendali bumi melakukan pengamatan di sekitar bumi.
Pada 13 Januari, dilaporkan oleh Astrobotic, Roket Vulcan dalam perjalanan kembali ke Bumi. Apakah akan mendarat dengan mulus? Kita tunggu kabar selanjutnya.***