KALPATARA.ID– Kue Asidah merupakan kudapan khas Riau, yang sering dihadirkan dalam momen istimewa dan perayaan penting bagi masyarakat Riau.
Pada zaman dulu, Kue Asidah menjadi salah satu hidangan istimewa yang sering kali disuguhkan untuk para Raja Indragiri Hulu, Riau.
Sehingga kue ini hanya bisa disajikan dalam acara-acara tertentu saja seperti kenduri, tunangan, hari raya keagamaan, syukuran, hingga prosesi mengantarkan kue ketika dua orang hendak menikah.
Kudapan ini terbuat dari bahan rempah-rempah yang terdiri dari kayu manis, pandan, cengkeh, sehingga membuatnya jadi terasa gurih dan manis.
Selain itu, tekstur kuenya pun lembut. Ketika dihidangkan, biasanya masyarakat Riau sering menambahkan bawang goreng di atas kue asidah. Rasa manis dan asin dari topping bawang goreng, yang membuat cita rasa kue ini menjadi unik.
Terciptanya Kue Asidah
Awalnya, kue ini terinspirasi dari makanan khas Arab yang bernama Asida. Lalu kudapan ini diadaptasi dan disesuaikan dengan lidah masyarakat setempat.
Di Arab, Asida adalah sebuah hidangan yang terbuat dari tepung gandum, terkadang dengan tambahan mentega atau madu.
Hidangan tersebut dianggap merupakan salah satu hidangan penutup dan hidangan tradisional paling populer di banyak negara Arab.
Biasanya, masyarakat Arab menghidangkan kue asidah untuk sarapan pagi mereka. Sedangkan di Riau sendiri, kue asidah biasanya dihidangkan bersama teh atau kopi sebagai teman makannya.
Penyajian dan Cara Konsumsi
Keunikan kue ini terletak pada teknik penyajiannya. Masyarakat Riau biasanya menyantap asidah dengan menambahkan bawang goreng sebagai topping dan saat ini ada juga yang menambahkan meses.
Sehingga kombinasi rasa manis dan bawang goreng ternyata menghasilkan rasa yang nikmat.
Biasanya kue asidah disajikan dengan berbagai bentuk yang unik sesuai dengan kreativitas pembuatnya. Misalnya ada yang berbentuk seperti daun, bunga mawar, bulatan atau bentuk yang lainnya. Hal ini jadi salah satu daya tarik bagi orang-orang untuk mencicipi.
Aturan atau pantangan proses pembuatan kue ini sama dengan proses membuat bolu berendam. Selain itu, ada aturan khusus jika ingin menyantap kue para Raja ini.