Bill Gates, tokoh penting dunia, ramalan-ramalannya banyak yang terbukti. Pada sebuah episode di Ted’s Talk tahun 2015, Bill Gates mengatakan “dunia belum siap untuk epidemi berikutnya”. Pada tahun yang sama, Bill Gates melaporkan pada Presiden Donald Trump tentang bahaya pandemi, 4 tahun sebelum pandemi merebak. Akhir tahun ini, dalam blog resminya, Bill Gates meluncurkan ramalan tentang apa yang terjadi pada tahun 2022.
Setiap tahun orang-orang menunggu GatesNotes, di mana Bill Gates merangkum tahun-tahunnya melalui posting blog tentang topik-topik yang berkisar dari buku-buku yang dia suka baca tahun itu hingga karya dan ulasan yang membuktikan pemikiran.
Gates, yang telah dikenal karena membuat prediksi praktis dalam teknologi dan seterusnya, telah menulis sebuah posting di tahun ulasannya dan bagaimana 2022 akan berlangsung dalam sebuah tajuk post berjudul Reasons for optimism after a difficult year.
Baca Juga: Zero Waste, Penangkal Ramalan Jayabaya di Tahun 2022
Pertama, Bill Gates meramalkan, angka pandemi akan melandai dan berhenti merajalela pada 2022.
Tentang teori konspirasi yang melibatkan namanya, Bill Gates berujar, area lain untuk perbaikan adalah menemukan cara untuk memerangi disinformasi. Jelas bahwa disinformasi (termasuk teori konspirasi yang sayangnya melibatkan saya) berdampak besar pada kesediaan orang untuk divaksinasi. Ini adalah bagian dari tren yang lebih besar menuju ketidakpercayaan pada institusi.
Kedua, soal perubahan iklim. Bill Gates menyatakan juga senang melihat begitu banyak perhatian diberikan pada adaptasi perubahan ilim. Kita akan kalah dalam perjuangan global melawan kemiskinan jika kita tidak membantu masyarakat termiskin di dunia beradaptasi dengan perubahan iklim, terutama petani yang mengandalkan makanan yang mereka tanam untuk memberi makan keluarga mereka dan yang paling berisiko.
Menurut Bill Gates, bahkan jika dunia mencapai tujuannya yaitu zero net pada tahun 2050, kita masih akan mengalami pemanasan yang signifikan. Itu akan menciptakan masalah besar bagi orang-orang di negara berpenghasilan rendah dan menengah kecuali jika kita mengambil langkah sekarang untuk membantu mereka, seperti mengembangkan tanaman baru yang lebih produktif dan tahan terhadap perubahan cuaca.
“Kita masih memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan—bahkan jika setiap komitmen yang dibuat di COP terpenuhi, kita masih tidak akan mencapai target untuk membatasi pemanasan global hingga kurang dari 2 derajat—dan saya berharap dunia melanjutkan kemajuan yang dicapai di Glasgow. Tetapi saya optimis bahwa kita memiliki momentum yang diperlukan untuk menghindari bencana iklim,” demikian tulis Bill Gates dalam blog.
Ketiga, tentang digitalisasi. Digitalisasi akan tetap ada, tetapi teknologi digunakan akan terus berkembang. Bill Gates meramalkan akan ada perubahan digitalisasi pada tiga bidang: cara bekerja, pendidikan dan kesehatan.
Pandemi telah merevolusi cara perusahaan berpikir tentang produktivitas dan kehadiran di tempat kerja. Batas-batas antara area kerja yang dulunya terpisah— dengar pendapat, rapat tim, percakapan santai di lorong—telah runtuh. Perubahan itu akan meningkat di tahun-tahun mendatang ketika bisnis dan karyawan menyesuaikan diri dengan cara kerja permanen yang baru.
Dalam dua atau tiga tahun ke depan, Bill Gates meramalkan sebagian besar pertemuan virtual akan berpindah dari kisi gambar kamera 2D ke metaverse, ruang 3D dengan avatar digital. Baik Facebook dan Microsoft baru-baru ini meluncurkan visi mereka untuk ini, yang memberikan pandangan pertama kepada kebanyakan orang tentang seperti apa tampilan dalam avatar di metaverse.
Baca Juga: Metaverse, Trending Topik Transformasi Digital, Seperti Apa Sih?
Dalam dunia pendidikan, kesenjangan akses telah menyempit sejak awal pandemi dan akan terus menyempit, tetapi banyak anak masih tidak memiliki komputer yang layak atau internet yang cepat dan andal di rumah. Menemukan cara untuk memperluas akses sama pentingnya dengan pengembangan inovasi baru.
Dalam dunia kesehatan, Telehealth bukanlah hal baru, tetapi popularitasnya meningkat selama pandemi. Lebih banyak orang memilih janji temu virtual daripada perawatan langsung. Teknologi yang memfasilitasi penunjukan ini sudah menjadi jauh lebih baik.
Keempat, tentang diagnosa alzheimer. Kemajuan besar telah dibuat di bidang ini baru-baru ini, dan ada kemungkinan besar bahwa tes darah pertama yang terjangkau dan dapat diakses untuk Alzheimer akan disetujui tahun depan. Meskipun ini belum menjadi sangat signifikan bagi orang yang memiliki penyakit tersebut—yang saat ini belum ada obatnya atau bahkan cara untuk memperlambatnya—tes ini akan mempercepat kemajuan dalam pencarian terobosan pengobatan.
Di akhir catatannya, Bill Gates menulis:
Saya harap Anda dan orang yang Anda cintai juga menemukan cara untuk membuat rutinitas baru. Tidak diragukan lagi bahwa pandemi akan menciptakan perubahan besar dan langgeng yang akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipahami sepenuhnya, yang bisa terasa menakutkan. Salah satu penulis favorit saya, Yuval Noah Harari, pernah menulis bahwa, “Orang biasanya takut akan perubahan karena mereka takut akan hal yang tidak diketahui. Tetapi satu-satunya konstanta terbesar dalam sejarah adalah bahwa segala sesuatunya berubah.”
Bill Gates
Bagaimana dengan Anda, apakah Anda sudah bisa membuat ‘ramalan’ untuk diri Anda sendiri untuk tahun 2022?
Editor: Lisa Sastrajendra