KALPATARA.ID – Pernah mendengar istilah ‘ecowarior’? Belakangan sebutan ini muncul seiring gerakan ekonomi sirkular yang selaras alam makin digaungkan.
mengutip dari laman resmi cambridge.org istilah eco warior adalah sebutan bagi seseorang yang melakukan penentangan terhadap aktivitas yang dianggap berdampak buruk atau merusak lingkungan.
Menjadi seorang Ecowarior tak perlu hal-hal besar. Hal sederhana yang bisa dilakukan oleh Ecowarior bisa dimulai dengan mengurangi sampah plastik. Saat ini sampah plastik menjadi salah satu masalah serius polusi lingkungan.
Dikutip dari laman website Citarum Harum Juara, Data dari Making Oceans Plastic Free (2017) menyatakan rata-rata ada 182,7 miliar kantong plastik digunakan di Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, bobot total sampah kantong plastik di Indonesia mencapai 1.278.900 ton per tahunnya.
Padahal kemasan tradisional / jadul (jaman dulu) masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan memanfaatkan potensi alam sekitar untuk mengemas berbagai produk.
Bahan-bahan kemasan alamiah seperti daun pisang, janur kelapa, daun jati, kulit jagung, besek bambu hingga rotan ternyata memiliki fungsi yang dapat dijelaskan secara keilmuan.
Beberapa kemasan jadul tersebut bisa membantumu menjadi Si Paling Ecowarior. Berikut ini beberapa diantaranya.
Daun Pisang
Daun pisang adalah salah satu pembungkus yang paling umum dikenal masyarakat. Dahulu pedagang tape singkong misalnya tidak menggunakan plastik sebagai pembungkus tetapi menggunakan daun pisang. Daun pisang yang memiliki makna egaliter dan kesahajaan dalam budaya Indonesia memiliki fungsi sebagai pembungkus dan pelengkap utama sebuah tradisi. Daun pisang pasca pakai dapat menjadi sampah organik yang dapat diolah menjadi biogas maupun kompos.
Janur Kelapa
Sampai hari ini janur kelapa masih digunakan sebagai pembungkus ketupat, lepet dan aneka pangan lokal tradisional lainnya. Bagi masyarakat Indonesia janur kelapa tidak hanya sebagai pembungkus makanan, janur juga digunakan sebagai alat lain. Di beberapa daerah di Jawa Barat, janur kelapa digunakan sebagai material ramah lingkungan pengganti seng dalam pembuatan blek atau media jemur sohun.
Daun Jati
Daun jati yang memiliki ciri lebar dan tebal dikenal sebagai ciri khas pangan lokal nasi jamblang khas Cirebon. Daun jati memiliki kemampuan menjaga panas makanan sehingga tetap segar saat dikonsumsi. Selain itu daun jati juga memiliki kandungan etanol yang berfungsi sebagai pengawet alami makanan seperti daging sapi. Selain itu daun jati juga memiliki fungsi sebagai pewarn alami yang menghasilkan warna merah bata yang dihasilkan oleh daun jati muda. Biasanya pewarna alami digunakan sebagai pewarna kain batik tradsional.
Kulit jagung
Kulit jagung adalah salah sati material pengemasan tradisional. Lazimnya kulit jagung digunakan sebagai pengganti plastik untuk membungkus aneka jajanan tradisional. Kulit jagung memiliki banyak fungsi tak hanya untuk mngemas makanan, tapi jjuga digunakan sebagai properti hiasan, dan aneka kerajinana. Selain dari itu daun jagung juga bisa dugunakan sebagai pakan ternak.
Besek Bambu
Besek bambu adalah wadah berbentuk kota yang dianyam dari bambu. Besek bambu biasanya digunakan sebagai weawdahan atau media hantaran. Besek bambu memiliki keuanggulan alami yaitu sirkulasi udara sehingga makanan yang ada didalamnya dapat terjaga dari bakteri. Besek bambu juga memenuhi unsur economy green sirkular karena ramah lingkungan dan bisa didaur ulang menjadi kompos.
Rotan
Akar rotan adalah salah satu bahan alami non kayu yang dapat digunakan sebagai bahan anyaman. anyaman rotan dapat digunakan sebagai pengemas atau wewadahan. Dibandingkan penggunaan plastik dalam aktifitas sehari-hari. Keranjang belanja yang terbuat dari rotan mendukung gerakan ramah lingkungan dan relatif lebih aman bagi kesehatan dibandingkan plastik kresek. Rotan juga memiliki nilai ekonomi tinggi ketika diubah menjadi berbagai kerajianan anyaman yang fungsional seperti bakul nasi, piring, kursi, lampu hias dan lain-lain.
Dengan menggunakan kemasan yang terbuat dari material alam kita sedang turut menjaga kelestarian alam lewat pengendalian sampah plastik.***