.KALPATARA.ID-Dalam 10 tahun terakhir, telah terjadi peristiwa coral bleaching terbesar kedua. Peristiwa terjadi mulai dari perairan Australia hingga Florida. Terumbu karang berada di ambang bencana setelah berbulan-bulan mengalami suhu panas laut yang memecahkan rekor.
Informasi peristiwa coral bleaching ini dilansir oleh National Oceanic and Athmosperic Administration (NOAA) baru-baru ini melalui publikasi resmi.
“Dari Februari 2023 hingga April 2024, pemutihan karang yang signifikan tercatat terjadi di setiap cekungan laut utama,” kata Derek Manzello, Ph.D., koordinator NOAA CRW.
NOAA telah menerima konfirmasi mengenai pemutihan yang meluas di bagian lain cekungan Samudera Hindia, termasuk di Tanzania, Kenya, Mauritius, Seychelles, Tromelin, Mayotte dan lepas pantai barat Indonesia.
Pemutihan karang (coral bleaching) merupakan peristiwa keluarnya zooxanthella dari karang, yang ditandai dengan memudarnya warna pada karang hingga akhirnya berubah menjadi warna putih. Zooxanthella merupakan jenis algae dinoflagellata yang bersimbioisis dengan karang, dimana zooxanthella berperan dalam memberikan warna pada karang. Selain itu, karang juga mendapatkan nutrisi dari hasil fotosintensis (sebesar 95%) yang dihasilkan oleh zooxanthella.
Pemantauan tekanan panas NOAA didasarkan pada pengukuran satelit dari tahun 1985 hingga saat ini. Peristiwa pemutihan yang terjadi saat ini merupakan yang keempat kalinya terjadi. Sebelumnya terjadi pada tahun 1998, 2010, dan 2016.
Karang memiliki hubungan simbiosis dengan alga yang hidup di dalam jaringannya dan menyediakan sumber makanan utama bagi mereka.
Ketika air terlalu hangat, karang akan mengeluarkan ganggangnya dan berubah menjadi putih, sebuah efek yang disebut “pemutihan” yang membuat karang terkena penyakit dan berisiko mati.
Konsekuensi dari coral bleaching (pemutihan karang) sangat luas. Tidak hanya berdampak pada kesehatan lautan namun juga penghidupan masyarakat, ketahanan pangan, dan perekonomian lokal.
Tekanan panas yang parah atau berkepanjangan menyebabkan kematian karang. Namun, masih ada harapan untuk pulih jika suhu turun dan penyebab stres lainnya seperti penangkapan ikan berlebihan dan polusi berkurang.