KALPATARA.ID- Desa Ponggok merupakan salah satu destinasi wisata yang mengusung sustainable tourism dengan pemanfaatan potensi air yang jernih.
Desa Ponggok terletak di kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah ini, telah berhasil menjadikan potensi mataair yang melimpah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan.
Memang tak disangka perubahannya. Karena sebelum dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Klaten. Umbul Ponggok memang tak terawat, hanya menjadi wadah bagi warga setempat cuci baju, hingga memandikan hewan ternaknya.
Desa ini memiliki beberapa umbul seperti Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Ponggok, Umbul Kapilaler, serta Umbul Cokro. Pada setiap umbul ini dapat dijumpai pemandangan alam yang indah serta air yang jernih, didukung dengan suasana pedesaan yang asri.
Mata Air Alami Jadi Destinasi Wisata Unggulan
Potensi alam Desa Ponggok berasal dari 5 sumber mata air. Dulunya, air yang berlimpah hanya digunakan untuk irigasi sawah dan perkebunan saja. Namun kini masyarakat memanfaatkan sumber air tersebut sebagai destinasi wisata.
Destinasi unggulan Desa Ponggok adalah Umbul Ponggok, yang sempat viral beberapa tahun lalu. Di sini wisatawan bisa berenang, snorkeling, latihan menyelam, hingga berswafoto di bawah air.
Umbul Ponggok ini berbentuk persegi empat, dengan ukuran sekitar 50 meter kali 25 meter, Umbul Ponggok memiliki ke dalaman rata-rata 1,5 meter hingga 2,6 meter. Bahkan di lokasi tertentu bisa mencapai 3 meter. Tak sekadar menawarkan kolam dengan air super jernih,
Selain Umbul Ponggok, ada 4 sumber mata air lain yang juga menarik dikunjungi, yaitu Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro.
Pemanfaatan lain sumber air yang melimpah di desa ini, masyarakat mengembangkan budidaya ikan, khususnya ikan nila.
Desa Ponggok memiliki lahan potensial seluas 8.0 ha dan lahan yang digunakan untuk usaha di sektor perikanan seluas 5 ha dengan penghasilan produksi 0.57 ton perhari.
Selain budidaya ikan nila di Desa Ponggok juga terdapat budidaya udang galah, dimana budidaya ini dapat menghasilkan 1 kuintal per bulan.
Saat ini masyarakat desa juga mulai mengembangkan budidaya ikan koi sebagai alternatif untuk mendapatkan penghasilan.
Menjadi Salah Satu Desa Terkaya di Indonesia
Desa Ponggok berubah 180 derajat, setelah mampu memanfaatkan potensinya dengan maksimal.
Hal ini merupakan kejelian kepala desa setempat yang menggandeng akademisi untuk mengeksplorasi seluruh kekuatan sumber daya alam dan potensi desa, dari yang terpencil dan tidak dikenal orang, kini disulap menjadi Desa Wisata yang tiap minggunya didatangi puluhan ribu wisatawan.
Dikutip dari situs Kemenparekraf, dengan memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya, Desa Ponggok menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia dengan penghasil desa per tahun mencapai Rp14 Miliar.
Padahal sebelum tahun 2009, masyarakat kebanyakan tidak mengenal Umbul Ponggok. Desa ini merupakan desa paling miskin di Kecamatan Polanharjo, Klaten. Dari 18 desa di Polanharjo, Ponggok menempati urutan paling buncit alias terbelakang.
Menariknya, penghasilan desa yang luar biasa ini disalurkan desa untuk berbagai kesejahteraan masyarakatnya, termasuk jaminan kesehatan dan pendidikan salah satunya melalui program satu rumah satu sarjana.
Dari program 1 rumah 1 sarjana, Pemerintah Desa Ponggok memberikan beasiswa kepada 67 warganya yang saat ini sedang berkuliah. Dari pundak merekalah, masa depan Ponggok tercipta.
Itulah salah satu sustainable tourism dengan pemanfaatan potensi alam yang melimpah. Selain dikembangkan menjadi wisata desa, budaya air di desa ini tetap lestari. Bagi yang memiliki tengah mencari destinasi desa wisata air, desa ini bisa dijadikan referensi destinasi wisata kamu berikutnya.***