KALPATARA.ID– Desa Seriwe terletak di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah sebuah desa mandiri yang mengintegrasikan konsep mandiri ekonomi, energi terbarukan, dan ramah lingkungan. Berdasarkan potensi yang dimilikinya, desa ini menjadi salah satu contoh baik pengelolaan energi terbarukan.
Desa ini berhasil memanfaatkan energi surya untuk mengeringkan rumput laut dengan cara yang modern. Rumput laut ini dikeringkan dengan dimasukkan ke ruangan khusus dengan suhu yang terjaga optimal.
>Sebelumnya para petani rumput laut di Desa Seriwe, hanya mengandalkan terik matahari untuk mengeringkan rumput laut.
Seperti halnya wilayah Lombok Timur lain, daerah ini merupakan penghasil rumput laut. Perairan tenang di sekitar wilayah ini sangat cocok untuk membudidayakan rumput laut.
Tak heran, pemerintah menetapkan wilayah Lombok Timur sebagai wilayah prioritas pembangunan Minapolitan yakni, wilayah wisata pantai, sekaligus kawasan industri dengan bahan baku utama rumput laut.
Dengan potensi tersebut, di tahun 2016 beberapa instansi bekerja sama membangun proyek pengembangan “Desa Mandiri Energi, Ekonomi dan Ekosistem” atau Desa E3i di Dusun Seriwe.
Proyek ini memanfaatkan energi terbarukan agar wilayah ini bisa mandiri secara ekonomi dan ramah lingkungan.
Awalnya, konsep ini diusung oleh Universitas Darma Persada (Unsada), yang bermitra dengan Mitsui & Co Ltd dari Jepang, serta bantuan pengawasan pemanfaatan sarana prasarana serta pelatihan ketrampilan teknis dari Universitas Mataram Lombok dan Universitas Gunung Rinjani Lombok Timur.
Dalam program ini, diperlukan potensi matahari dan angin untuk listrik yang digunakan untuk memompa air dari sumur. Untuk menangkap energi matahari digunakan panel surya, sementara untuk menangkap energi angin digunakan kincir khusus.
Energi yang dihasilkan cukup untuk memompa air selama 4 jam sehari. Air hasil pompa yang masih asin tersebut lalu diolah dengan teknik desalinasi agar layak dikonsumsi, melalui teknologi dari Awina Sinergi Indonesia, yang ahli di bidang energi terbarukan.
Melalui kemandirian energi desa ini, para petani rumput laut tidak lagi mengeringkan rumput laut secara tradisional. Karena mereka sudah punya cara yang modern dengan memanfaatkan infrastruktur teknologi tenaga surya, sehingga dapat kering dengan kualitas bagus, aman dari kemungkinan kontaminasi, maupun gangguan binatang.
Fasilitas itu mampu mengeringkan rumput laut sekitar 60 ton per dua minggu dan dijual dengan harga lebih bagus.
Kemandirian energi di Desa Seriwe ini juga, menumbuhkan kreativitas ekonomi lain dalam pengolahan hasil rumput laut, seperti dodol dan kerupuk.***