KALPATARA.ID– Calon Presiden Prabowo Subianto memiliki waktu kelahiran di bawah naungan Wuku Julung Pujut. Wuku adalah perhitungan waktu asli Indonesia yang masih digunakan di Jawa dan Bali. Bagaimana karakter kepimimpinan Prabowo Subianto berdasarkan wuku kelahirannya?
Kelahiran Wuku Julung Pujut memiliki batara pelindung, yaitu Batara Guritna. Di dalam pewayangan Jawa, Guritna adalah nama lain dari Gatotkaca.
Sesuai dengan batara pelindungnya, kelahiran wuku Julung Pujut memiliki karakter yang kuat dalam tekad dan cita-cita. Jika ia sudah membulatkan keinginan, maka segala hal rintang akan dihadapinya.
Karena itulah, seringkali ia merasa tidak suka jika ada yang mencoba atau ia mengetahui ada yang melebihinya.
Di dalam keramaian adalah ruang yang ia sukai. Dan di sana, ia bisa memamerkan kelebihannya. Karena pembawaannya yang membawa aura kesohor, maka bisa dengan mudah ia menyeruak keramaian. Ia memiliki daya tarik yang membuat banyak orang ingin mendatanginya.
Kekuatan tekadnya membuat kelahiran wuku Julung Pujut pun giat untuk mengumpulkan pundi-pundi rezeki darimanapun. Proyeksi nasib membawa kelahiran wuku Julung Pujut meraih posisi yang penting di dalam masyarakat.
Di dalam kitab Pawukon, digambarkan Raden Pujut menghadap Batara Guritna Di dalam kitab tersebut, terdapat simbol-simbol yang merupakan gambaran dari karakter kelahiran Wuku Julung Pujut.
Simbol kayu atau pohonnya adalah Rembuyut. Pohon memiliki penampilan yang sangat bagus, namun tidak berbuah. Pohon ini juga banyak didatangi orang. Penggambaran ini menyimbolkan kelahiran wuku Julung Pujut yang memiliki pembawaan akan banyak didatangi oleh orang banyak karena kekuatan perbawanya.
Simbolnya burungnya adalah burung pipit, yang menggambarkan kemampuan komunikasinya yang baik. Sedangkan gambar gunung yang menjadi latar belakang pertemuan Raden Pujut dengan Batara Guritna menyimbolkan karakter yang kokoh dan tidak suka disaingi.
Begitulah karakter Prabowo Subianto berdasarkan wuku kelahirannya.***