KALPATARA.ID– Calon Presiden Ganjar Pranowo memiliki waktu kelahiran di bawah naungan Wuku Kurantil. Wuku adalah perhitungan waktu asli Indonesia yang masih digunakan di Jawa dan Bali. Bagaimana karakter kepimimpinan Ganjar Pranowo berdasarkan wuku kelahirannya?
Kelahiran Wuku Kurantil memiliki batara pelindung, yaitu Batara Langsur. Di dalam pewayangan Jawa, di kisah tentang lima putra Batara Guru yang menjadi raja di Pulau Jawa dan bertakhta di lima pegunungan, Batara Langsur menyusul turun ke Pulau Jawa dan mewujud menjadi Resi Drasta.
Sesuai dengan batara pelindungnya, kelahiran Wuku Kurantil juga mengikuti karakter yang serupa. Di dalam keluhuran pribadi, kelahiran Wuku Kurantil memiliki karakter yang teguh pada pendirian dan rajin bekerja. Maka tak heran, jika ia banyak disenangi orang.
Kelahiran Wuku Kurantil termasuk orang yang murah hati. Ia banyak memberi pada orang lain. Namun, ini juga membawa dirinya seringkali boros untuk hal-hal yang tidak semestinya atau di luar kemampuannya.
Sifatnya yang murah hati ini seringkali jadi bebannya ketika ia mendapati rezekinya tidak semulus yang ia kira.
Soal nama baik menjadi hal yang utama baginya, tetapi soal finansial seringkali kelahiran Wuku Kurantil jadi kedodoran. Hal ini bisa mendorongnya pada hal yang justru merugikan dirinya sendiri.
Meskipun murah hati, namun kelahiran Wuku Kurantil termasuk pribadi yang juga bisa tersulut. Jika ada sedikit saja yang berani mengganggunnya, awas saja, ia bisa saja berubah menjadi amuk.
Di dalam kitab Pawukon, digambarkan Raden Kurantil menghadap Batara Langsur yang sedang membawa umbul-umbul. Di dalam kitab tersebut, terdapat simbol-simbol yang merupakan gambaran dari karakter kelahiran Wuku Kurantil.
Simbol kayu atau pohonnya adalah ingas. Pohon ingas adalah salah satu marga gluta yang memiliki getah beracun, dapat melukai kulit. Ini menyebabkan ingas mendapatkan julukan pohon bergetah panas. Penggambaran ini sesuai dengan sifatnya yang mudah panas, namun masih beruntung karena dibekali juga oleh hatinya yang mudah tersentuh.
Simbol burungnya adalah burung Slindhitan. Ini merupakan gambaran dari karakternya yang ringan tangan dan tidak mau menganggur.
Bokor air yang terletak di sebelah kiri merupakan simbol dari karakter yang adaptif dan bersifat seperti air yang mengalir, namun jika tidak terbendung akan mengalir ke segala arah.
Jika bisa melakukan pengendalian diri, kelahiran Wuku Kurantil dianugerahi kemulyaan. Hal ini disimbolkan dengan umbul-umbul yang dibawa oleh Batara Langsur.
Gedung yang miring dan terlihat dari depan memberikan simbol karakter yang boros dan bisa menjatuhkan dirinya.
Begitulah karakter kepemimpinan Ganjar Pranowo berdasarkan wuku kelahirannya.***