Sekumpulan anak muda ‘gila’ yang kaya ide memilih jalan sepi di tengah hingar bingar euforia zaman yang dipenuhi gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.
Mereka adalah anak zaman yang lebih suka berpijak ke bumi dengan menjawab panggilan hidupnya untuk mengabdikan diri bagi penyelamatan bumi dan lingkungan dari kerusakan akibat ulah manusia.
Plastik yang merupakan produk dari modernitas zaman, menjadi fokus utama dari gerakan yang mereka inisiasi dengan melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah plastik sejak tahun 2016.
Mereka lebih memilih untuk melakukan down cycle terhadap sampah plastik dengan mendaur kembali sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui sebuah Inovasi mesin pyrolysis.
Inovasi yang dikembangkan sejak tahun 2014 hingga saat ini, telah menghasilkan 12 purwarupa dengan desain dan kinerja mesin yang lebih efektif dan efisien.
Di tahun 2020, gerakan ini bermetamorfosa menjadi Yayasan Get Plastic Indonesia dengan sebuah Visi besar yaitu membebaskan Indonesia dari permasalahan sampah plastik.
Misi utamanya, mengembangkan mesin pengolahan sampah plastik, melakukan edukasi dan pendampingan komunitas akar rumput.
Baca juga: Menanti Serunya MotoGP Menggunakan Bahan Bakar Non Fosil di 2024
Harapannya, masyarakat bisa mandiri dalam membangun management waste di daerahnya, sekaligus terus mengkampanyekan untuk bijak berplastik dengan semangat menjaga alam selaras budaya.
Di setiap Perayaan Ulang Tahunnya, Get Plastic senantiasa membuka ruang temu antara komunitas lingkungan dan masyarakat.
Selain untuk mensosialisasikan Gerakan Tarik Plastik (Getplastic), ruang ini juga diniatkan untuk membangun semangat permusyawaratan yang dialogis serta merajut dan memperluas jejaring persekawanan dalam ‘keimanan’ yang sama untuk mengatasi masalah lingkungan, utamanya sampah plastik.
Di Perayaan Ulang Tahun keempat kali ini, Gadhing Hiftyandra selaku Ketua Organizing Committee mengatakan, “Get Plastic menghadirkan tema Kolaboraksi yang merupakan gabungan dari kolaborasi dan aksi antara Get Plastic dengan berbagai komunitas, organisasi dan masyarakat dalam rangka merespon dan menyikapi tantangan besar di Indonesia : mengurangi penimbunan sampah plastik 30% di TPA yang tersebar di seluruh Indonesia di tahun 2025”.
“Dengan mengangkat tema ‘KOLABORAKSI ; Merespon Tantangan Pengurangan Sampah plastik 2025’, diharapkan ini akan menjadi satu momentum awal dalam #selaraskanlangkah menuju Indonesia bebas sampah plastik,” tandas Gadhing.
Perhelatan Kolaboraksi diniatkan untuk membangkitkan kesadaraan masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah plastik. Masyarakat diharapkan sadar terhadap bagaimana pengelolaan sampah rumah hingga pengaruhnya terhadap alam.
Baca juga: Sumpah Pemuda, Ekosofi (Ecosophy) Di Tengah ‘Code Red for Humanity’
Sebagaimana sebuah perayaan yang penuh dengan selebrasi, Kolaboraksi terbuka bagi siapa saja yang mau terlibat berkontribusi dalam menjaga alam dan menyelesaikan permasalahan sampah plastik.
Gadhing juga menyampaikan, “Kolaboraksi dikemas dalam rangkaian kegiatan multi event.”
Kegiatan tersebut antara lain: Lomba Fotografi; merupakan lomba sebagai bentuk apresiasi dalam membaca kondisi alam, lingkungan, dan permasalahan sampah plastik yang disajikan dalam bentuk foto yang akan di seleksi oleh juri-juri terpilih.
Selain itu juga ada Webinar yang merupakan ruang dialog antar komunitas dalam membaca kondisi, tantangan, dan solusi pengurangan sampah plastik di tahun 2025 sebagai bentuk kolaboraksi #selaraskanlangkah.
Ada pula Workshop yang jadi ruang temu untuk menambah kemampuan/skill dalam mengelola dan mengolah sampah plastik dari rumah sampai ke alam.
IG Challenge 7 days straight to sort plastic waste video; merupakan salah satu kegiatan sebagai gerakan kampanye dan pendampingan online, untuk membangkitkan kesadaran dalam memilah sampah plastik.
Tak lupa pastinya juga dimeriahkan dengan music performance. Ini merupakan ruang singgah untuk para penggiat dan pemusik lingkungan dalam mengekspresikan karya seninya.
Rangkaian kegiatan Perayaan Kelahiran keempat Get Plastic direncanakan berlangsung selama satu bulan, sejak 15 November hingga 16 Desember 2021 dengan melibatkan semua stakeholders untuk #selaraskanlangkah guna mengatasi masalah sampah plastik.
“Kegiatan ini sekaligus juga sebagai upaya untuk terus mengingatkan pemerintah seperti apa yang pernah diungkapkan oleh Founder Get Plastic, Dimas Bagus W kepada pemerintah, ‘permasalahan sampah plastik ini ingin dipelihara atau diselesaikan?’,” pungkas Gadhing.
Baca juga: Hamish Daud Ajak Daur Ulang Sampah Melalui Aplikasi Octopus