Lebih dari 100 tahun lalu, Albert Einstein menerbitkan teori relativitas. Namun, saat itu Einstein belum dikenal oleh dunia, pun Teori Newton menjadi pegangan utama. Teori Einstein yang berkaitan dengan gerak bintang dan benda langit lainnya menjadi susah dibuktikan di masa itu. Fenomena gerhana matahari lah yang kemudian membuat teori itu berhasil dibuktikan dan memukau dunia.
Salah satu konsekuensi dari teori Einstein, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1915, adalah bahwa benda-benda angkasa yang masif, seperti matahari, membengkokkan struktur ruang-waktu di sekelilingnya—begitulah cara Einstein menjelaskan tarikan gravitasi.
Teori astrofisika ini sangat berbeda dengan gagasan Newton tentang gravitasi sebagai gaya tarik menarik yang diberikan oleh semua materi. Menurut Einstein, setiap cahaya yang bergerak di sekitar objek besar dibelokkan bersama dengan ruangwaktu. Pada awal abad ke-20, teori Einstein ini berhasil dibuktikan dengan cara demonstrasi teori yang tampaknya tidak masuk akal ini dengan menggunakan gerhana matahari total.
Baca Juga: Gerhana Matahari Total, Komet Langka dan Hujan Meteor Terbesar Warnai Langit Desember
Pada tahun 1919, astronom Inggris Arthur Eddington dan Frank Dyson mengorganisir ekspedisi ke pulau Principe di lepas pantai barat Afrika dan ke Sobral, Brasil, untuk melihat apakah Einstein benar. Hari yang menentukan adalah 29 Mei. Begitu mereka mempublikasikan hasil mereka, dunia tidak akan pernah sama—atau setidaknya, pemahaman kita tentangnya.
Upaya di Pulau Principe, ditempatkan di perkebunan kakao di bagian barat laut pulau Afrika, dilakukan oleh Eddington dan Edwin Cottingham. Duo ini sebagian besar menggunakan peralatan yang dipinjam dari Oxford Observatory, karena Cambridge Observatory milik Eddington sendiri tidak khusus untuk gerhana, menurut buku Daniel Kennefick, No Shadow of a Doubt: The 1919 Eclipse That Confirmed Einstein’s Theory of Relativity.
Di Brasil, Dyson mengirim dua anggota stafnya, Charles Davidson dan Andrew Crommelin, serta beberapa peralatan dari observatoriumnya. Ketika mereka kembali, Dyson mengarahkan analisis data tim dan berkolaborasi dengan Eddington pada laporan akhir.
Hasilnya, dua percobaan di dua lokasi menunjukkan kebenaran teori Einstein. Hasilnya dipresentasikan secara resmi pada pertemuan Royal Society di London pada 6 November 1919, mendorong Einstein menjadi terkenal di dunia.
Ahli matematika Alfred North Whitehead memberikan gambaran situasi presentasi itu: “Seluruh suasana ketegangan persis seperti drama Yunani: Kami adalah paduan suara yang mengomentari keputusan takdir sebagaimana diungkapkan dalam pengembangan insiden tertinggi. Ada kualitas dramatis dalam pementasannya—seremonial tradisional, dan di latar belakang gambar Newton untuk mengingatkan kita bahwa generalisasi seremonial terbesar sekarang, setelah lebih dari dua abad, menerima modifikasi pertamanya.”
Editor: Lisa Sastrajendra