Green Grids Initiative diluncurkan pada COP 26 di Glasgow, 2 November 2021, melalui pengumuman yang disampaikan oleh para kepala pemerintahan yang berkumpul di Glasgow.
Green Grids Initiative yang juga dikenal sebagai mega proyek One Sun One World One Grid (OSOWOG), didukung oleh 80 negara. Bertujuan untuk menghubungkan jaringan panel surya lintas batas untuk memfasilitasi transisi yang lebih cepat ke penggunaan energi terbarukan.
Dengan dasar Green Grids Initiative yang telah diletakkan oleh Climate Parliament -Parlemen Iklim- selama beberapa tahun terakhir, Kepresidenan COP26 Inggris mengambil proyek tersebut sebagai salah satu inisiatif energi utama di COP 26.
Baca juga: Apa itu COP 26?, Apa Pula Pentingnya?
Green Grids Initiative, Apa Urgensinya?
Ada lebih dari cukup energi bersih terbarukan untuk bisa menggerakkan ekonomi dunia, jika kita membangun jaringan yang tepat. Sebagian kecil dari gurun pasir dunia, setara dengan persegi 400 km X 400 km (250 mil X 250 mil), ditutupi dengan pembangkit listrik tenaga surya, dapat menghasilkan listrik untuk mencukupi semua kebutuhan listrik yang digunakan dunia saat ini.
Tenaga angin memiliki potensi yang sama dengan energi surya dan energi air. Bendungan hidro yang ada saat ini juga dapat membantu untuk menyeimbangkan tingkat fluktuasi antara angin dan matahari.
Ini semua untuk memastikan pasokan energi bersih terbarukan yang terjangkau dan andal, jaringan jarak jauh baru diperlukan untuk menghubungkan lokasi yang paling kaya energi, melintasi batas, dan zona waktu.
Sementara itu, jaringan mini dapat membantu masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya energi di tingkat lokal untuk memasok listrik ke desa-desa yang berada di luar jaringan listrik. Selain itu juga untuk memastikan pasokan yang lebih tangguh selama berlangsungnya gelombang panas, badai, dan banjir yang saat ini tengah melanda seluruh kawasan Bumi.
Baca juga: Urban Farming, Apa Pentingnya?
Pihak Mana Saja Yang Terlbat?
Selain UK dan India yang menjadi inisiator, Green Grids Initiative telah memiliki dukungan kemitraan yang luas, diantaranya:
AFRICA WORKING GROUP, African Development Bank -Bank Pembangunan Afrika- dan African Union Commission– Komisi Uni Afrika telah mengumpulkan berbagai organisasi untuk membantu mempercepat inisiatif seperti Rencana Induk Sistem Tenaga Kontinental Uni Afrika yang bertujuan untuk menciptakan pasar listrik di seluruh Afrika.
ASIA-PACIFIC WORKING GROUP, Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik memimpin kelompok serupa untuk mempercepat proyek interkoneksi di kawasan ini.
CLIMATE PARLIAMENT, Jaringan legislator internasional, Parlemen Iklim melibatkan Anggota Parlemen dan Kongres untuk membantu membangkitkan kemauan politik. Parlemen Iklim telah membentuk kelompok penasihat yang disebut Forum Kepemimpinan Jaringan Hijau, menyatukan perusahaan-perusahaan yang tertarik dan kelompok-kelompok masyarakat sipil.
CLIMATE COMPATIBLE GROWTH, CCG adalah konsorsium penelitian universitas (Cambridge, Imperial, Loughborough, Oxford, University College London) ditambah Parlemen Iklim, didukung oleh Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris. CCG mendukung Kelompok Kerja dengan penelitian dan pemodelan energi.
FINANCE WORKING GROUP. The Green Climate Fund memimpin sekelompok bank pembangunan dan lembaga internasional untuk menciptakan definisi yang lebih baik untuk investasi jaringan hijau -green grids investment-, yang dapat membantu memobilisasi pendanaan iklim.
GREEN GRIDS INITIATIVE – ONE SUN ONE WORLD ONE GRID. The GGI-OSOWOG. Kemitraan GGI-OSOWOG adalah koalisi pemerintah-ke-pemerintah yang terpisah dengan Kelompok Pengarah Kementerian termasuk Australia, Prancis, India, Inggris, dan Amerika Serikat dimana Jerman dan Nigeria juga telah berpartisipasi dalam pertemuan pertama.
REGULATORY ENERGY TRANSITION ACCELERATOR. Ofgem, regulator energi Inggris, telah mengumpulkan sekelompok regulator nasional dan negara bagian untuk membantu mempercepat transisi ke energi terbarukan.
Sudah saatnya kita mengucapkan selamat tinggal pada gas, minyak dan batubara.
Editor: Mehendra Uttunggadewa