1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia dan tahun ini WHO menetapkan tema “End inequalities. End AIDS”, hapus ketidaksetaraan, akhiri AIDS. Meskipun kasus HIV/AIDS mengalami pemajuan dalam sepuluh tahun terakhir ini, namun WHO masih mengakui pemajuan ini belum mencapai target yang diharapkan karena masih banyak yang belum menerima akses pelayanan.
Itulah sebabnya, tahun ini ketidaksetaraan pelayanan menjadi fokus utama perhatian untuk HIV/AIDS.
Perpecahan, disparitas dan pengabaian hak asasi manusia adalah beberapa kegagalan yang memungkinkan HIV menjadi dan tetap menjadi krisis kesehatan global. Sekarang, COVID-19 memperburuk ketidakadilan dan gangguan terhadap layanan, membuat kehidupan banyak orang yang hidup dengan HIV lebih menantang.
Baca Juga: Studi Terbaru, Climate Change Pengaruhi Kesehatan Mental Anak
Dilansir dari website resmi WHO, menyatakan Tema Hari AIDS Sedunia 2021 adalah “Akhiri ketidaksetaraan. Akhiri AIDS”. Dengan fokus khusus untuk menjangkau orang-orang yang tertinggal, mereka yang tidak menerima akses pelayanan kesehatan. WHO dan mitranya menyoroti ketidaksetaraan yang berkembang dalam akses ke layanan HIV yang penting.
Pada 1 Desember 2021, WHO menyerukan para pemimpin global dan warga untuk bersatu menghadapi ketidaksetaraan yang mendorong AIDS dan untuk menjangkau orang-orang yang saat ini tidak menerima layanan HIV yang penting.
Hari AIDS sedunia pertama kali digagas pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua petugas informasi publik untuk Program Global AIDS di Organisasi Kesehatan Dunia di Jenewa, Swiss.
Sejak awal ditemukan sekitar 75 juta orang telah terinfeksi HIV dan sekitar 32 juta orang telah meninggal karena penyakit terkait AIDS. Pada 2019, ada 38 juta orang yang hidup dengan HIV.
Pada tahun 2020, 27,4 juta orang yang hidup dengan HIV mengakses terapi antiretroviral, naik dari 8 juta pada tahun 2010. Akses antiretroviral ini menjadi sangat penting karena orang yang hidup dengan HIV hingga saat ini masih menggantungkan harapan hidupnya pada antiretroviral.
Pada saat yang sama, meskipun infeksi HIV baru telah menurun, masih ada jumlah infeksi HIV baru dan terkait AIDS yang sangat tinggi. Kematian yang terjadi setiap tahun. Pada tahun 2020, sekitar 1,5 juta orang baru terinfeksi HIV dan 680 ribu orang meninggal karena penyakit terkait AIDS.
Baca Juga: Climate Change Memperburuk Kasus HIV AIDS
Infeksi HIV baru telah turun sebesar 31% sejak 2010 (sebesar 53% di antara anak-anak) dan kematian terkait AIDS telah turun sebesar 64% sejak puncaknya pada tahun 2004.
Pesan penting untuk mengakhiri ketidaksetaraan pelayanan akses bagi mereka yang terpinggirkan. Tak ada yang boleh ditinggalkan.
Editor: Lisa Sastrajendra