KALPATARA.ID – UNESCO telah menetapkan Keris sebagai Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Kemanusiaan (Masterpieces of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity) di tahun 2005.
Penetapan oleh UNESCO ini menjadi titik balik kebangkitan kembali khasanah perkerisan, sekaligus juga menginspirasi para anak muda ketika itu.
Informasi tersebut dikisahkan kembali oleh Septian Andre Gunawan yang ketika itu merupakan salah seorang anak muda yang ikut terinspirasi dan tergerak minatnya untuk mengenal dan mempelajari lebih jauh tentang keris.
“Dari mengenal dan mempelajari, akhirnya saya bukan hanya menyayangi keris, tapi lebih dari itu memuliakan keris sebagai mahakarya peradaban adiluhung dari bangsa yang tinggal di Nusantara,” ujarnya dengan penuh semangat.
Andre, yang merupakan panggilan akrab dari Septian Andre Gunawan, menambahkan, “Jangan lihat Keris hanya sebatas klenik dan mistis yang sering dilebih-lebihkan, tapi lihatlah keris sebagai sebuah mahakarya seni metalurgi yang memiliki keindahan luar biasa.”
Baca juga: Jamasan Tosan Aji, Tradisi Mencuci Pusaka yang Masih Dilestarikan Hingga Kini
Andre menyayangkan adanya pandangan sebagian orang yang mengkaitkan keris dengan kemusyrikan, “Tak bisa dipungkiri, rendahnya pengetahuan dan maraknya informasi terkait keris yang sudah salah kaprah membuat keris distigma buruk.”
“Kampanye buruk tentang Keris dengan berbagai bumbu cerita mistis yang menyeramkan akhirnya makin menjauhkan keminatan generasi muda saat ini terhadap keris,” sambungnya.