KALPATARA.ID – Dikutip dari situs resmi Sistem Pengelolaan Sampah Nasional timbunana samapah pada tahun 2022 mencapai 70 juta ton dan timbulan sampah rata-rata meningkat hingga 6 juta ton pertahunnya. Sementara sampah yang terkelola baru mencapai angka 63,52% pertahunnya atau sekitar 23 juta ton sampah yang bisa dikelola.
Mengurangi sampah plastik menjadi slaah satu cara sederhana dalam menekan sumber sampah. Kini saatnya beralih ke kemasan yang eco friendly untuk lingkungan yang lebih baik. Nah, berikut alternatif barang yang bisa digunakan untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
1. Sedotan dan sendok berbahan Stainless atau kayu.
Barang plastik sekali pakai seperti sedotan dan sendok plastik menyumbang sampah plastik cukup besar. Alat makan sekali pakai menjadi bagian tak terelakkan yang ada pada tumpukan sampah plastik. Untuk menyiasatinya, anda bisa membawa sendiri peralatan makan seperti sendok dan garpu reusable.
2. Tas belanja ramah lingkungan
Saat beberapa toko serba ada maupun retail mengeluarkan kebijakan kantong plastik berbayar. Namun dalam kpraktiknya di lapangan pengurangan konsumsi plastik belanja nyatanya tidak signifikan. Produk dalam kemasan plastik memang praktis tetapi laju penimbunan sampah plastik juga tak bisa dibendung. Agar tidak menimbun sampah plastik lebih banyak, kita bisa menggantinya dengan tas belanja yang ramah lingkungan yang terbuat dari kain atau daur ulang barang bekas.
3. Botol minum kaca atau stainless
Banyaknya pengguna air minum kemasan sekali minum memberi kontribusi terbesar dalam menyumbang penambahan sampah plastik. Tumbler air minum yang dibawa sendiri bisa mencegah timbunan botol plastik minuman. Selain itumenggunakan botol minum pribadi akan menghemat uang yang digunakan untuk membeli air minum dalam kemasan.
4. Sikat gigi Bambu
Sikat gigi merupakan benda sehari-hari yang menggunakan material plastik untuk sebagian besar komponennya. Sikat gigi bambu bisa menjadi salah satu alternatif, khususnya dalam upaya untuk mengurangi sampah plastik. Bambu dinilai menjadi bahan baku dari alam yang mudah diproses. Saat ini sikat gigi bambu sudah banyak ditemukan di e commerce, toko-toko penjualan retail atau produsen yang membuat aneka barang kebutuhan sehari-hari yang ramah alam.
5. Kotak Makanan berkualitas
Sejak kecil masyarakat Indonesia terbiasa membawa bekal saat di sekolah. Kebiasaan baik tersebut hendaknya dilanjutkan saat dewasa karena bnayak manfaatnya. Membawa kotak bekal sendiri menghemat pengeluaran. Tak hanya itu kotak makanan juga bisa digunakan berulang ketika membeli makanan. Beralih ke kotak makan dengan kualitas yang baik dan bisa dipakai berulang kali bisa mengurangi produksi sampah plastik yang dihasilkan penjaja makanan.
Permasalahan sampah plastik tidak cukup hanya daur ulang. Mari mulai dari diri sendiri untuk lebih peduli dan mencintai lingkungan dengan mengurangi jumlah pemakaian plastik sekali pakai.***