KALPATARA.ID/NUSANTARACODE-Nusantara Code Wajo mulai bergerak untuk membangun rencana strategis pertanian berbasis budaya Mmelalui kegiatan Masingkeru Sumange’
Pada Minggu, 13 Agustus 2023, Nusantara Code Wajo menyatukan berbagai stakeholder pertanian dan budaya yang fokus pada pertanian berbasis budaya dengan mengadakan acara Masingkeru Sumange’. Kegiatan ini bertujuan untuk mengikat komitmen dan menemukan semangat dalam menjaga kolektifitas dalam program pedesaan berbasis kearifan lokal di wilayah tersebut.
Masingkeru Sumange’, yang berasal dari bahasa Bugis, bermakna komitmen untuk mempertahankan ide dan semangat dalam mengembangkan pertanian ke depan. Masingkeru Sumange’ dilaksanakan di Sanggar Seni Harapan Kita, Kelurahan Talorenteng, Kecamatan Sabbangparu.
Dalam acara tersebut, selain tim Nusantara Code hadir pula Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Wajo Sudirman Sabang, akademisi Universitas Puang Rimaggallatung Supriadi Mujibu, dan H Ambo Ufe, dan para kelompok tani.
Ir Syahruddin, Koordinator Nusantara Code Wajo menjelaskan, bahwa budaya untuk kedaulatan pangan di Wajo bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Selain memperkuat pertahanan berbasis kearifan lokal, tim Nusantara Code juga berkomitmen untuk ikut dalam memanfaatkan teknologi dalam bidang pertanian dengan tetap berpegang pada tradisi. Hal ini akan mencakup pemanfaatan teknologi dalam penggarapan tanah dan proses jual beli produk pertanian melalui aplikasi.
Dalam acara tersebut, Sudirman Sabang, mengungkapkan “Dalam era yang pragmatis dan individual seperti saat ini, menghidupkan kembali kearifan lokal dalam pertanian adalah langkah yang positif. Kearifan lokal Bugis Wajo, yang didasarkan pada gotong royong dan kolaborasi, memiliki makna yang penting dalam membangun hubungan sosial yang kuat.”
Supriyadi Mujibu, akademisi dari Universitas Puang Rimaggallatung, memberikan apresiasi dan dukungan terhadap pengembangan ekonomi kreatif oleh Nusantara Code Wajo. Ia siap untuk berkontribusi dalam memajukan program ini.
H Ambo Ufe, akademisi Fakultas Pertanian Universitas Puang Rimaggallatung, mengangkat urgensi penggunaan pupuk ramah lingkungan dalam pertanian modern. Ia menjelaskan bahwa penggunaan pupuk kimia sintetik merusak unsur hara tanah, dan ia mengajak untuk menggunakan pupuk alami sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan. Dalam acara ini, H Ambo Ufe juga memberikan penjelasan detail tentang proses pembuatan pupuk dari alam dan lebih terjangkau kepada para peserta yang hadir.
Dengan diadakannya acara Masingkeru Sumange’, Nusantara Code Wajo telah mengambil langkah penting dalam menggabungkan nilai-nilai budaya yang selaras dengan alam untuk mengembangkan pertanian yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi masyarakat luas.
Kabupaten Wajo yang diwarnai dengan kebudayaan To Ugi (Orang Bugis). Suku Bugis memiliki kebudayaan yang mengedepankan gotong royong serta musyawarah untuk melaksanakan kegiatan bersama-sama. Masingkeru Sumange’ merupakan satu wujud nilai permusyawaratan dan permufakatan dalam sebuah kelompok dan menjadi bagian napas budaya di Suku Bugis.***