KALPATARA.ID- Eksistensi grup musik yang membawa misi kepedulian terhadap lingkungan memberi warna baru dalam industri musik tanah air. Adalah Navicula, grup musik yang dikenal dengan warna musik grunge yang suarkan aktivisme sosial dan lingkungan di Bali, sehingga mereka dijuluki “The Green Grunge Gentlemen”.
Navicula dibentuk pada tahun 1996, dengan formasi Robi (vokal), Dankie (gitar), Made (bass) dan Gembul (drum). Saat itu para personil grup musik ini masih duduk di bangku SMA, bahkan Made sendiri masih berusia 13 tahun saat band berdiri.
Nama Navicula sendiri diambil dari nama sejenis ganggang emas bersel satu, kata ini juga berarti “kapal kecil” dalam bahasa Latin
Navicula pernah menjalin kerjasama bersama Sony-BMG untuk album mereka yang bertajuk “Alkemis”. Namun pada album berikutnya “Beautiful Rebel” (2007) mereka memutuskan memproduksi album tersebut secara independen.
Ekspresi dan aktivisme lingkungan hidup Navicula tercermin dari sederatan tur musik dan gerakan aktivisme yang dilakukan sepanjang tahun 2009-2022.
Aktivisme Navicula untuk Lingkungan Hidup
Navicula terlibat dalam gerakan “Bali Tolak Reklamasi” di tahun 2009. Bersama musisi-musisi asal Bali lainnya seperti SID, Nostress dan The Bullhead memprotes koreksi Perpres 51 tahun 2014 mengenai perizinan reklamasi di Tanjung Benoa.
Tahun 2012, Navicula melaksanakan tur yang bertajuk “Borneo Tour”, yang bertujuan menyuarakan persoalan deforestasi yang mengancam habitat satwa langka baik di Sumatra maupun Kalimantan.
>Di tahun yang sama Navicula memproduksi video musik yang berjudul “Metropolutan”, memenangkan RØDE Rockumentary pada tahun 2012. Video ini mengalahkan 500 video dari 48 negara dan Navicula berhak atas rekaman yang dilakukan di Record Plant Studios Hollywood.
Setelah itu Navicula kerap tampil dalam event-event internasional seperti Amerika, Kanada, Australia dan di Eropa.
Tahun 2018, Navicula melakukan tur ke beberapa kota seperti Berlin, Hamburg, Wina, Budapest dan Praha. Tur yang didukung Lembaga Swadaya Masyarakat Kopernik ini ditujukan untuk mempromosikan album Earthship sekaligus mempromosikan budaya Indonesia ke dunia internasional.
Dan pada tahun 2022 yang lalu, Navicula membawakan lagu ‘Saat Semua Semakin Cepat, Bali Berani Berhenti’. Lagu ini digelar pada perhelatan di Benteng Vastenburg, Surakarta, Jawa Tengah tahun 2022.
Penampilan Navicula tersebut merupakan respon terhadap gelaran KTT G20 di Bali. Saat itu hampir semua negara dunia datang ke Indonesia untuk mencari solusi terhadap masalah yang melanda dunia. Namun Navicula sendiri berpendapat bahwa Bali memiliki caranya sendiri untuk menyelesaikan masalah dengan cara-cara lokal.
Formasi lengkap Navicula saat ini terdiri dari I Gede Robi Supriyanto pada vokal dan gitar, Dadang Pranoto pada gitar, Supriatmoko pada drum dan Krishnanda Adipurba pada bass. Khrisna menggantikan Made, karena Made mengalami kecelakaan dan meninggal di lokasi kejadian di tahun 2018.***