KALPATARA.ID – Ketika bulan mencapai purnama, berbagai kebudayaan dunia merayakannya. Peristiwa perayaan ini telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu dan menjadi budaya yang diturunkan dari satu generasi ke generasi.
Bulan purnama terjadi pada saat posisi bulan dan matahari berseberangan, dimana bumi ada di tengah kedua benda langit itu. Di saat itu, bumi melihat bagian bulan mendapatkan siraman cahaya matahari.
Bulan memiliki siklus dalam mengelilini bumi. Siklus bulan dimulai dengan bulan baru, ketika bulan berada di antara bumi dan matahari dan karenanya tidak terlihat oleh mata manusia. Kemudian masuk ke fase waxing hingga mencapai bulan purnama – puncak dari siklus bulan. Setelah bulan purnama, bulan mundur ke fase memudarnya sampai semuanya dimulai lagi dengan bulan baru.
Bulan purnama dirayakan sejak ribuan tahun dalam budaya kuno. Dalam cerita-cerita budaya di berbagai belahan dunia, bulan digambarkan diselimuti dengan kemisteriusan sekaligus keindahanya.
Ini merupakan waktu untuk berkumpul dengan komunitas, melepaskan energi yang tidak diinginkan dan menghormati apa yang telah kita lakukan sejak bulan baru. Energi yang dimaksud, dimaknai kemudian sebagai tarikan gaya gravitasi antara bulan dengan bumi yang memengaruhi makhluk hidup di bumi.
Di masyarakat kuno, budaya melihat waktu senantiasa diselaraskan dengan waktu astronomis. Pergerakan benda langit, seperti bulan disejajarkan dengan waktu aktivitas di bumi. Demikian pula dengan fase-fase perubahan bulan yang nampak dari bumi.
Paparan gelombang dan gaya gravitasi bulan yang berubah di fase-fase tertentu, terlihat dari pasang, surut dan ketenangan air laut menjadi penanda gerja gelombang dan gaya tarik bulan dengan bumi.
Upacara untuk bulan, tarian, dan ritual telah ada selama berabad-abad. Bukti penyembahan bulan telah ditemukan di penggalian arkeologi di seluruh dunia, dari Celtic kuno hingga Mesir.
Simbol yang paling umum adalah cakram bulan – sosok datar dan berkilau yang dikenakan sebagai medali atau sebagai bagian dari mahkota, yang dimaksudkan untuk melambangkan bulan dan benda-benda terkait. Tetapi beberapa ritual bulan purnama masih hidup sampai sekarang.
Inilah beberapa perayaan tradisi bulan purnama di berbagai budaya dunia:
1. Meksiko: Menari di Bawah Bulan
Menari di bawah bulan adalah praktik asli kuno di Meksiko. Seperti juga tari persembahan untuk matahari, tarian bulan melibatkan berkumpulnya suatu komunitas dan berfokus pada doa dan tarian demi kesembuhan.
Tarian bulan juga memuja energi feminin dan Ibu Pertiwi. Tujuannya untuk menyatukan kembali wanita, pria dan anak-anak dengan Bumi dan esensi bulan.
Yang menakjubkan, tarian ini bisa berlangsung selama tiga hari di bulan purnama. Pada malam hari, mereka berkumpul bersama untuk menari, bernyanyi, dan berbagi ajaran suci di bawah bulan. Dan pada siang harinya, mereka beristirahat dan mengisi tenaga untuk menari lagi di malam harinya.
Selanjutnya: Upacara di…..