KALPATARA.ID-Salicornia, tumbuh di rawa asin pesisir dan di habitat asin pedalaman. Media dan petani di California menyebut Salicornia sebagai alternatif garam dengan natrium lebih rendah. Bermanfaat garam pada kesehatan manusia secara signifikan sekaligus membantu memulihkan lingkungan.
Salicornia disebut sebagai “garam hijau” sebagai penambah rasa. Ini adalah sebutan untuk sukulen atau sayuran laut. Salicornia, adalah kata Latin untuk garam.
Setiap tahun, 25 juta hektar lahan hilang akibat salinisasi yang disebabkan kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global. Dampak finansial bagi para petani sangat besar kecuali mereka dapat mengubah permasalahan ini menjadi sebuah peluang.
Garam hijau sebenarnya bukanlah garam sama sekali. Garam hijau yang satu ini memang mengandung natrium, namun tidak ditambang dari deposit mineral atau hasil penguapan air laut seperti kebanyakan garam lainnya. Ini adalah pengganti garam meja yang lebih hijau, sehat (tapi tidak kalah enaknya) dan segala variasinya.
Garam hijau dibuat dari Salicornia, sayuran laut hijau tebal yang dihiasi bunga dan buah kecil yang menyerupai persilangan air antara asparagus dan dahan pohon.
Salicornia tumbuh secara alami dan berlimpah di wilayah pesisir Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Afrika. Warnanya berubah seiring bertambahnya usia, mulai dari hijau, oranye, hingga merah muda, dan terakhir, merah, dan juga dikenal sebagai samphire, glasswort, sea bean, dan pickweed.
Garam hijau adalah hasil dehidrasi Salicornia dan kemudian digiling menjadi bubuk hijau halus (teksturnya mirip bubuk matcha), yang dapat ditaburkan pada hampir semua makanan untuk meningkatkan rasa.
Kemampuan Salicornia untuk tumbuh subur di air asin berarti bahwa lahan pertanian yang dulunya banyak mengandung garam dapat terus digunakan dengan cara baru yang lebih ramah lingkungan dibandingkan tanaman konvensional. Hal ini karena, Salicornia tidak membutuhkan air bersih atau pestisida untuk tumbuh.
Belajar dari Baja dalam Mengolah Salicornia
Peluang salinisasi dilakukan oleh keluarga Noriega sekitar 20 tahun yang lalu ketika mereka memutuskan untuk menanami lahan Salicornia di Baja California. Mereka mengeringkan Salicornia untuk memperpanjang umur simpannya dan menciptakan garam hijau cerah.
Green Salt adalah produsen komersial Salicornia dan garam hijau pertama di dunia yang diiniasi oleh keluarga Noriega. Meskipun garam hijau dapat dibuat dengan beberapa cara berbeda (terutama melalui metode dehidrasi yang berbeda), keluarga Noriega memproduksi garam hijau menggunakan langkah-langkah berikut.
Pertama, mereka membudidayakan Salicornia secara organik menggunakan air laut yang disaring. Penyaringan itu penting karena laut jauh dari standar dapur komersial.
Pada tahun 2023, laporan dari jurnal penelitian di Plos One menyatakan bahwa terdapat lebih dari 170 triliun partikel plastik terdampar di lautan, bahkan lebih banyak dari sampah lain, seperti tumpahan minyak, emisi karbon, dan polutan lainnya.
Noriega secara teratur menguji air, tanah, dan garam yang dihasilkan untuk mencari logam berat dan mikroorganisme berbahaya. Selanjutnya, Salicornia dikeringkan menggunakan tenaga surya. Pilihan ini selain jauh lebih ramah lingkungan juga lebih minimal dalam mengurangi kandungan nutrisi sayuran laut dan. Hasil akhirnya adalah kemudian digiling hingga menjadi bubuk halus.
Rasa dan Manfaat Si Garam Hijau
Dalam sebuah review di youtube Aware House Chef, George Giannaris, pemilik restaurant sekaligus pakar kuliner memberikan kesaksikan. Review tersebut memperlihatkan Giannaris mencoba rasa Green Salt, produk dari keluarga Noriega yang mengakui rasanya yang unik dan sesuai dengan apa yang disampaikan pada kemasan produknya.
Giannaris menekankan rasa Green Salt tak ubahnya umami. Bagi penyicip kuliner, umami telah populer sebagai rasa kelima, selain asin-manis-asam-pedas. Umami merujuk pada sesuatu yang terasa gurih yang kita nikmati dari makanan berbahan daging.
Selain memiliki keunggulan rasa, sebuah penelitian di Journal of Medicinal Food menyatakan bahwa ekstrak salicornia memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Di Antioxidants pun menyatakan bahwa antioksidan dalam rumput laut mengurangi peradangan pada sel darah putih tertentu.
Garam hijau bisa menjadi alternatif pengganti garam biasa dalam mengelola dan mencegah hipertensi.***