KALPATARA.ID-Green Life Style atau Gaya Hidup Lestari sudah menjadi tren di dalam satu dekade belakangan ini. Semakin kita melangkah ke masa depan, sebuah keniscayaan kehidupan mendatang menyertakan kata lestari atau keberlanjutan. Seperti apa tren hidup lestari?
Situasi Bumi yang semakin mengkhawatirkan menjadi berita utama sehari-hari. Mereka yang sadar akan situasi krisis ini, baik individu, komunitas maupun dunia usaha, merasakan tekanan untuk melakukan perubahan.
Kalpatara penasaran, hal-hal apa saja yang menjadi tren dalam kami penasaran untuk mengetahui tren apa yang mungkin terjadi dalam Green Life Style atau Gaya Hidup Lestari.
Akankah kita mengubah cara kita berbelanja? Tingkatkan pengawasan perusahaan kita? Atau akankah kita semua beralih ke kendaraan listrik?
Ini hasil penelurusan Kalpatara dari berbagai hal yang mulai banyak diciptakan dan diperbincangkan oleh para ahli serta jadi perhatian di berbagai sosial media.
Peningkatan Penggunaan Sumber Energi Terbarukan
Meskipun energi terbarukan semakin mudah diakses dalam beberapa tahun terakhir. Kami melihat, hampir semua pihak sepakat bahwa akan terjadi peningkatan tren energi terbarukan.
Dengan beralih ke pompa panas sumber udara atau memasang panel surya, pemilik rumah tidak hanya mengurangi dampak lingkungan secara signifikan namun juga dapat menurunkan tagihan energi mereka secara drastis.
Dengan harga energi yang terus menimbulkan ketidakpastian di seluruh dunia, tidak mengherankan jika semakin banyak orang yang mempertimbangkan untuk beralih ke energi lain.
Daur Ulang Tetap Jadi Pilihan Utama
Meskipun ini bukan konsep baru, dan banyak rumah serta bisnis di seluruh dunia sudah melakukan daur ulang, dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan secara global, lebih banyak aksi iklim dan pendidikan terhadap daur ulang akan menjadi bagian dari strategi keberlanjutan.
Produsen akan meningkatkan upaya pengurangan dan daur ulang kemasan serta mendorong konsumen untuk melakukan hal yang sama. Hal ini akan terlihat di semua sektor, mulai dari pangan hingga produksi ritel.
Laporan terbaru dari Smithers Pira, bertajuk ‘Masa Depan Pasar Kemasan Daur Ulang hingga 2023’, memperkirakan persentase konten daur ulang dalam kemasan plastik akan meningkat. Hal ini didukung oleh meningkatnya komitmen produsen untuk menggunakan lebih banyak elemen daur ulang.
Daur ulang dianggap sebagai salah satu pertimbangan lingkungan utama bagi negara-negara di seluruh dunia. Kabar baiknya adalah baik merek maupun pasar konsumen tampaknya mulai mengubah prioritas mereka, dan perubahan ini mungkin akan menjadi lebih cepat di tahun-tahun mendatang.