KALPATARA.ID–QS Supplies, penyedia perabotan kamar mandi yang berbasis di Inggris, berupaya mencari harga tahunan untuk mandi air hangat di seluruh dunia. Mereka kemudian mengumpulkan temuan mereka dalam sebuah infografik yang menarik. Hasil survey ini ternyata juga mengungkapkan bahwa biaya mandi tidak sama untuk semua orang.
QS Supplies melakukan penelurusuran biaya penggunaan listrik dan air di 89 negara. Mereka kemudian membandingkannya dengan pendapatan tahunan rata-rata di setiap negara untuk menentukan keterjangkauannya secara keseluruhan.
Rata-rata, biaya mandi air hangat adalah $260 atau sekitar empat juta rupiah per tahun, namun hasil survey juga mencatat angka yang jauh berbeda antara satu negara ke negara lain.
Di Denmark, biaya mandi air panas setiap hari selama setahun adalah $802 atau sekitar dua belas juta rupiah, menjadikan Denmark adalah negara dengan biaya mandi air hangat yang termahal di dunia.
Di sisi lain, Mesir dan Suriname memiliki biaya mandi air hangat tahunan terendah yaitu $33 atau sekitar lima ratus ribu per tahun. Di Amerika Serikat, biaya mandi tahunan adalah $264, menjadikan negara ini memerlukan biaya mandi air hangat termahal ke-36 di dunia.
Bagaimana dengan Indonesia?
Ternyata menurut hasil survey, mandi air hangat di Indonesia membutuhkan biaya $125 per tahun atau aahampir dua juta rupiah. Yang menarik, negara tetangga kita, Malaysia, hanya membutuhkan biaya $78 per tahun atau sekiatar 1,2 juta rupiah.
Sementara itu, di Asia Tenggara, Laos menempati biaya terendah, yaitu $42 per tahun atau sekitar enam ratus ribu saja.
Pengukuran angka biaya dikembangkan dengan melihat pendapatan rata-rata per tahun dalam suatu negara. Norwegia menyandang sebagai negara dengan pengeluaran biaya mandi air hangat terbesar, yaitu 0.31% dari pendapatan nasional.
Sedangkan, yang cukup mendebarkan adalah biaya mandi air hangat di Rwanda yang mencapai 46,7% dari pendapatan nasional. Hal ini disebabkan hanya 4,65% penduduknya memiliki akses mandi air hangat di rumah.***