KALPATARA.ID – Buah lontar memiliki beberapa nama sebutan berbeda di setiap daerah seperti siwalan atau ental. Di media sosial buah lontar banyak diburu untuk diulas karena keberadaannya yang mulai langka.
Buah lontar mengandung banyak vitamin dan mineral yang berguna bagi tubuh seperti vitamin B1, B2, B3, vitamin C, kalsium, zat besi dan fosfor.
Pohon lontar memiliki tinggi rata-rata lebih dari 10 meter. Pohon lontar serupa pohon kelapa dan termasuk ke dalam tanaman palem-paleman. Dalam setandan terdapat puluhan buah lontar yang bebentuk mirip kelapa tapi lebih kecil dengan warna coklat keunguan.
Saat batok lontar dibuka langsung terlihat tiga bagian terpisah yang masing-masing berisi daging buah lontar. Ukurannya sedikit lebih besar dari kolang kaling. Rasanya mirip seperti perpaduan kelapa muda dan kolang kaling. Lontar juga memiliki aroma yang mirip dengan buah kelapa. Lontar berisi air di dalamnya. Meski kenyal dan segar lontar tidak memiliki rasa manis alias tawar.
Selain buahnya yang bisa dinikmati ada juga air buah lontar yang disebut legen. Air legen memiliki rasa mirip lahang namun tidak terlalu manis serta ada sensasi rasa seperti air fermentasi.
Buah lontar memiliki banyak nilai manfaat bagi kesehatan seperti :
1. Merawat fungsi hati dan ginjal mengandung fosfor mineral yang berperan penting dalam membantu kerja ginjal ketika menyaring kotoran sisa sekresi dan kalsium yang berperan menyerap semua vitamin yang dikonsumsi tubuh.
2. Menurunkan berat badan 100gram mengadung 27 kalori.
3. Menjaga dehidrasi. Lontar mengadung cairan yang tinggi dimana dapat menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh 93ml dari 100gram air.
4. Mengandung serat yang baik bagi pencernaan.
5. Menurunkan asam lambung.
Nilai ekonomi buah lontar juga cukup tinggi di pasaran. Harga buah lontar sekitar 15.000-30.000 perbuah. Meski banyak memiliki manfaat dan memiliki nilai jual yang tinggi faktanya budidaya buah lontar di berbagai daerah masih minim. Sehingga buah lontar ini termasuk ke dalam buah lokal yang hampir langka.
Sebenarnya budidaya lontar cukup mudah karena pohon lontar tidak memerlukan perawatan khusus. Pohon lontar dapat tumbuh baik di lahan kering, lahan marginal hingga lahan terbuka dengan berbagai kondisi. Salah satu alasan produktifitas tanam lontar cukup rendah dan masih jarang dibudidayakan adalah karena waktu tanam lontar yang cukup lama berkisar antara 7-10 tahun.
Kota Tuban , Lamongan dan Gresik merupakan kota penghasil lontar tervesar di Indonesia. Itu sebabnya lontar dientik dengan sebutan buahnya Jawa Timur.***