KALPATARA.ID – ARMY Indonesia berhak menghirup udara bersih. Demikian seruan para penggemar BTS untuk menyelamatkan bumi Kalimantan Utara yang terancam mengalami pencemaran karena pembangunan PLTU baru.
ARMY Indonesia kembali menunjukan komitmen dan kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan dan pentingnya melawan perubahan iklim.
Sebagai fandom terbesar di dunia ARMY yang merupakan sebutan bagi para penggemar boy grup global BTS menyerukan sebuah petisi berisi penolakan terhadap pembangunan PLTU baru di Kalimantan utara.
Diketahui Hyundai sebuah perusahaan produsen mobil dari Korea Selatan telah melakukan kerja sama dengan ADARO perusahaan tambang Indonesia untuk memproduksi alumunium. Dan berencana membangun PLTU baru di kalimantan utara.
Terinspirasi dari salah satu lagu BTS berjudul Mic Drop, ARMY Indonesia melakukan kampanye bertajuk “Hyundai Drop Coal”. Dilansir dari situs kpoper Planet.com, ARMY mendorong Hyundai untuk tetap sejalan dengan komitmen idol mereka BTS yang peduli lingkungan.
BTS sendiri telah menjadi wajah Hyundai yang ramah lingkungan selama bertahun-tahun. Mobil listrik Hyundai merupakan salah satu dengan mobil ramah lingkungan.
ARMY Indonesia menaruh kekhawatiran dengan adanya pembangunan PLTU baru akan menyebabkan polusi udara yang akan membuat udara semakin memburuk dan berdampak pada perubahan iklim secara global.
Kawasan Kalimantan Utara yang hijau sangat dijaga agar tak berubah menjadi abu-abu akibat terdampak polusi. ARMY Indonesia menyatakan sudah cukup menghadapi polusi udara.
ARMY menganggap Hyundai telah memanfaatkan dan menyalahgunakan BTS. Kedua perusahaan tersebut tidak sejalan dengan pesan BTS tentang kepedulian lingkungan. Sebagaimana yang sering dikemukakan oleh RM leader BTS.
Akun Twiter Kpop 4 Planet dalam ciutannya pada 28/3 juga telah menggunggah seruan kampanye yang sama:
Selama ini polusi udara di Indonesia sudah cukup buruk. Bahkan sebuah ungkapan satir di kalangan netizen 62 berbunyi “kerja di Indonesia = pulang pergi bareng polusi udara ”. Begitu mengkhawatirkannya polusi udara ini sehingga menurunkan kulitas kesehatan masyarakatnya.
Di masa pandemi indeks kualitas udara di berbagai wilayah di Indonesia sedikit membaik, namun seiring aktifitas yang kembali normal kini kualitas udara kembali menurun. dikutip dari data IQAir, ada beberapa kota di Indonesia yang memiliki kualitas udara rendah dengan tingkat polusi udara yang tinggi.
Tak hanya di Jakarta, kota besar seperti Surabaya mencatatkan angka polusi udara yang cukup signifikan (34.4 µgram/m3), Bandung (26.1 µgram/m3), dan Semarang (24.3 µgram/m3). Merujuk dari laporan yang sama, kualitas udara yang buruk berkontribusi terhadap lebih dari enam juta kematian per tahun di seluruh dunia. Sementara total kerugian ekonominya mencapai 8 triliun dollar AS, melebihi 6,1 persen PDB global.***