KALPATARA.ID-Dijadwalkan terbang ke bulan pada Selasa (29/08) waktu setempat, Artermis I gagal terbang karena mengalami masalah di salah satu mesinnya.
Peluncuran misi bulan bersejarah Artemis I NASA telah ditunda setelah tim tidak dapat mengatasi masalah dengan salah satu dari empat mesin roket.
Direktur peluncuran NASA menghentikan upaya peluncuran Artemis I kemarin setelah tes untuk mendapatkan mesin RS-25 di bagian bawah tahap inti, ke suhu lepas landas yang tepat mengalami kegagalan. Roket Space Launch System dan pesawat ruang angkasa Orion tetap dalam konfigurasi yang stabil sementara para insinyur mengevaluasi data yang dikumpulkan, jelas NASA perihal kegagalan ini.
Selama upaya peluncuran itu, tim tidak dapat mendinginkan empat mesin RS-25 hingga kira-kira minus 420 derajat F, dengan mesin 3 menunjukkan suhu yang lebih tinggi daripada mesin lainnya. Tim juga melihat kebocoran hidrogen pada komponen pemutus cepat tali pusat layanan ekor, yang disebut kaleng pembersih, dan mengelola kebocoran dengan menyesuaikan laju aliran propelan secara manual.
Selama hitungan mundur, NASA juga harus mengatasi beberapa masalah lain, termasuk badai di daerah tersebut, dan dua kebocoran berbeda. Peluang peluncuran berikutnya yang mungkin terbuka pada sore hari tanggal 2 September.
Namun, berita terkini, peluncuran di Jumat, 2 September masih meragukan akibat perkiraan cuaca yang masih belum stabil. Diperkirakan badai masih melanda wilayah setempat sehingga bisa mengganggu peluncuran.
“Kita akan lihat di hari Sabtu, cuaca akan sedikit berbeda dari apa yang kami alami kemarin,” kata petugas cuaca Mark Berger dari Skuadron Cuaca ke-45 Angkatan Luar Angkasa AS selama konferensi pers, dilansir dari Anadolu Agency.
Waktu peluncuran baru dijadwalkan pukul 14.17. (1817GMT) di Kennedy Space Center di negara bagian Florida, AS.
Berger menjelaskan bahwa prakiraan hari Sabtu mencakup kemungkinan hujan dan badai petir di pagi dan sore hari dengan kemungkinan 60% dari pelanggaran cuaca selama jendela peluncuran.
Sang Dewi masih menunggu untuk meluncur.
Editor: Lisa Sastrajendra