KALPATARA.ID-Hari Raya Nyepi dilaksanakan tiap tanggal 1 Sasih Kadasa Penanggalan Bali. Hari Raya Nyepi adalah momentum suci yang istimewa. Apa yang dilakukan oleh umat Hindu Bali telah menginspirasi lahirnya World Silent Day yang ditetapkan oleh PBB.
Pada Hari Raya Nyepi, umat Hindu Bali melakukan Catur Brata Penyepian. Catur Brata Penyepian dilaksanakan pada Pananggal 1 Sasih Kadasa atau tanggal pertama bulan paruh terang. Setelah fase bulan tilem pada bulan kesepuluh Penanggalan Bali.
Dalam pelaksanaanya, di tengah situasi perubahan iklim, ritual ini telah dianggap menjadi salah satu adaptasi manusia di tengah perubahan iklim. Hal ini diperkuat dengan tindakan sebuah organisasi bernama CCC (Collaboration for Climate Change), menggagas World Silent Day berdasarkan Hari Raya Nyepi, dan telah resmi disetujui oleh PBB.
Pembelajaran untuk World Silent Day
World Silent Day ditetapkan setiap tanggal 21 Maret. Hal ini bertujuan untuk mengurangi segala aktivitas manusia di seluruh dunia yang dapat membawa dampak buruk bagi bumi, seperti pemanasan global atau perubahan iklim.
Di dalam ritual Hari Nyepi dilaksanakan Catur brata penyepian mewajibkan empat pantangan, yaitu: amati geni (tidak boleh ada api/cahaya), amati karya (tidak boleh bekerja), amati lelungan (tidak boleh bepergian), amati lelanguan (tidak boleh menikmati atau menyelenggarakan hiburan).
Dari jurnal ilmiah Telsinas, penelitian I Made Asna, I Wayan Sutama dan I Wayan Sugarayasa dari Program Studi Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Nasional Denpasar memaparkan efesiensi konsumsi BBM saat Raya Nyepi
di Bali terhadap konsumsi BBM Nasional pada tahun 2015 sampai tahun 2030 dengan rata-rata kontribusi per hari 1,7204%.
Jika diperhitungkan dalam hitungan tahun, maka efesiensi konsumsi BBM saat Raya Nyepi di Bali tehadap konsumsi BBM Nasional pada tahun 2015 sampai tahun 2030 dengan rata-rata kontribusi per tahun 0,00471%.
Peringatan Hari Raya Nyepi, melalui Catur Brata Penyepian merupakan salah satu best practise adaptasi perubahan iklim. Melalui pengetahuan tradisional yang termaktub dalam Penanggalan Bali dan berbagai Lontar yang mengatur tata cara Nyepi. Pengalaman ini hadir dalam meningkatkan kesadaran manusia akan keheningan dan keseimbangan alam.
Tak hanya ketenangan dan udara segar, Nyepi juga dikenal memiliki pemandangan malam terbaik. Karena tidak ada polusi atau cahaya buatan dari lampu listrik, langit malam akan jauh lebih terang dari biasanya.
Hari Raya Nyepi adalah kekhasan umat Hindu Bali dan tidak ditemukan di lain tempat. Karena itulah hari suci istimewa ini menjadi inspirasi dunia melaksanakan World Silent Day.***