KALPATARA.ID-Di hari-hari terakhir Februari 2023, berlaku Wuku Tambir, wuku ke sembilan belas dari satu siklus penanggalan Pawukon. Dinamai seperti nama anak Watugunung ke 17 dan memiliki saudara kembar Medangkungan.
Kelahiran di Wuku Tambir dinaungi oleh Dewa Syiwa. Wuku Tambir akan hadir selama 7 hari, dimulai dari hari Minggu hingga hari Sabtu. Penanggalan Pawukon digunakan untuk penanda waktu sekaligus menandai karakter dan sifat seseorang.
Baca Juga: Penanggalan Pawukon Asli Milik Indonesia
Berlangsungnya Wuku Tambir dinaungi oleh Batara Syiwa. Dalam pewayangan, Batara Syiwa mewujud dalam sosok Batara Guru atau Sang Hyang Manikmaya. Batara Guru memiliki tugas mengatur wahyu, hadiah dan berbagai ilmu. Batara Guru diciptakan dari cahaya yang gemerlapan oleh Sang Hyang Tunggal.
Menurut Primbon Jawa, kelahiran wuku Tambir memilki karakter yang kuat dalam pendirian. Dikaruniai perbawa yang besar, membuat kelahiran wuku Tambir terlihat angkuh untuk hal-hal yang berkaitan dengan dirinya. Di lain sisi, perbawa yang dibawanya membuatnya juga banyak menarik perhatian dan dipercaya banyak orang.
Hati-hati menghadapi kelahiran wuku Tambir, segala ucapannya bisa jadi tidak sesuai dengan isi hatinya. Ia pandai menutupi maksud.
Kelahiran wuku Tambir pandai dalam pengelolaan uang. Dalam soal penghematan uang, ia jagoannya. Terkesan kikir dan sangat irit dalam membelanjakan uangnya.
Dalam penanggalan Pawukon digambarkan, Raden Tambir duduk menghadap Batara Siwa. Dalam gambaran wuku, disimbolkan pula dengan pohon upas. Melambangkan manfaat yang kurang.
Pohon Upas (Antiaris toxicaria) adalah pohon yang memiliki getah beracun. Pada zaman dahulu digunakan untuk melumuri anak panah, sehingga memiliki daya racun. Namun kayunya bisa digunakan sebagai bahan pakaian di masa kuno.
Baca Juga: Pawukon, Horoskop Tradisional Bisa Meramal Sifat dan Karakter
Wuku Tambir digambarkan pula dengan burung prenjak, yang menyimbolkan kegemaran untuk berpamer atas apa yang dimilikinya. Tapi jangan tertipu, bisa jadi apa yang dipamerkan tak sesuai dengan kenyataan.
Gedhong atau bangunan yang digambarkan berjumlah tiga tetapi semuanya tertutup. Ini merupakan gambaran apa yang diterimanya hanya untuk dirinya sendiri dan tak ingin berbagi. Meskipun tak ingin berbagi, wuku Tambir bukan berarti calon jutawan, kelahiran wuku Tambir ini justru seringkali mendapati dirinya hanya sampai di level cukup memenuhi kebutuhannya saja, tidak juga berlebih.
Di kalangan Tosan Aji, kelahiran wuku Tambir sesuai jika menyandang keris Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Lajer.***