KALPATARA.ID-Chang’e 6 yang dioperasikan The China National Space Administration (CNSA) tiba di Bulan pada hari Minggu (2 Juni pukul 6:23 pagi Waktu Beijing) di sebuah medan landasan yang selama ini jarang sekali di jelajah, sisi jauh Bulan.
Rekaman video difilmkan oleh kamera pendaratan pendarat Chang’e-6. Video tersebut menunjukkan wilayah Bulan yang tidak pernah terlihat oleh manusia dari Bumi.
Hal ini karena posisi Bulan terkunci secara pasang surut. Ini berarti salah satu belahan bulan selalu menghadap planet kita sementara belahan lainnya selalu menghadap ke luar angkasa.
Chang’e 6 telah membuat sejarah dengan berhasil mendarat di sisi jauh Bulan, dan bahkan mengirimkan kembali video pendaratannya yang menakjubkan.
Sejauh ini, Cina adalah satu-satunya negara yang berhasil melakukan pendaratan lunak di sisi jauh bulan. Ranger 4 milik NASA adalah pesawat ruang angkasa pertama yang mendarat di sisi jauh bulan pada tahun 1962, namun ini adalah pendaratan darurat, dan gagal mengirim data apa pun kembali ke Bumi.
Chang’e 6 adalah pendaratan kedua CNSA di bulan di sisi jauh bulan. Pada bulan Januari 2019, misi Chang’e 4 mengirimkan kombo pendarat-penjelajah ke belahan bulan yang tersembunyi.
Chang’e, Sang Dewi Bulan
Nama Chang’e diambil dari nama Dewi Bulan dalam mitologi Cina. Zona pendaratan berada di Cekungan Kutub Selatan-Aitken, dengan luas 1.600 mil (2.500 kilometer) dan lebar 4 mil hingga 5 mil (6,4 mil). hingga 8 kilometer) kawah tumbukan sedalam.
Chang’e 6, yang diluncurkan pada 3 Mei dan memasuki orbit Bulan empat hari kemudian, akan menghabiskan beberapa hari menggunakan bor di dalamnya untuk mengumpulkan kotoran bulan, atau “regolit”, dan batu dari sekitar lokasi pendaratannya.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pendaratan Chang’e 6 tidak akan menjadi satu-satunya momen bersejarah. CNSA bermaksud menggunakan misi robotik tersebut untuk mengembalikan 4,4 pon (2 kilogram) material bulan kembali ke Bumi.
“Misi Chang’e-6 adalah misi pengambilan sampel dan pengembalian manusia pertama dari sisi jauh bulan,” kata pejabat CNSA dalam pernyataan yang diterjemahkan. “Ini melibatkan banyak inovasi teknik, risiko tinggi, dan kesulitan besar.”
Pada 6 Juni waktu Beijing, Ascender Chang’e-6 berhasil merapat dengan kombinasi pengorbit dan kembali di orbit bulan pada pukul 14:48.
Ini merupakan tahap terakhir dalam misi kembali ke bumi. Dan merupakan kedua kalinya pesawat luar angkasa Cina berhasil bertemu dan berlabuh di orbit bulan setelah Chang’e-5 menjadi yang pertama pada tahun 2020.***