KALPATARA.ID– Tim Astronomer yang dipimpin oleh Takumi Kakimoto, lulusan University for Advanced Studies di Jepang, telah mengkonfirmasi deteksi galaksi diam (quiescent galaxies) bermassa tinggi.
Dikutip dari phys.org, temuan ini dibuat dengan menggunakan spektograf Keck/MOSFIRE dan telah dipublikasikan pada 29 Agustus di server pra-cetak arXiv, arsip online gratis yang memuat manuskrip pracetak dan pascacetak dalam bidang fisika, matematika, ilmu komputer, biologi kuantitatif, keuangan kuantitatif, statistik, teknik elektro dan ilmu sistem, dan ekonomi.
Galaksi masif yang berhenti membentuk bintang (dikenal sebagai galaksi masif yang diam-quiescent galaxies) kemungkinan merupakan nenek moyang galaksi elips raksasa. Mengingat objek-objek ini membentuk bintang lebih awal dan mengumpulkan massa bintangnya lebih cepat.
Temuan ini dapat menjadi kunci untuk meningkatkan pemahaman kita tentang proses evolusi galaksi.
Hingga saat ini, hanya sedikit sekali galaksi diam dengan hight red shift (di atas 4,0) yang dikonfirmasi secara spektroskopi. Menemukan galaksi baru jenis ini sangat penting bagi para astronom karena objek-objek ini dapat meningkatkan pemahaman kita tentang tahap-tahap awal alam semesta.
Galaksi diam yang diberi sebutan COSMOS-1047519 ini memiliki massa sekitar 60 miliar massa matahari dan laju pembentukan bintang (SFR) hanya 10 massa matahari per tahun. Usia bintang galaksi diperkirakan 180 juta tahun.
Hasil ini menjadikan COSMOS-1047519 sebagai salah satu galaksi diam termuda yang mengalami high redshift lebih dari 3,0. Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa COSMOS-1047519 kemungkinan merupakan galaksi yang sedang dalam proses padam.
Ivan Petricevic, penulis yang mendedikasikan informasi untuk mendidik, menginspirasi perubahan, pengetahuan asal usul kuno dan penjelajah alam semesta, di laman curiosmos menuliskan, penemuan COSMOS-1047519 menggarisbawahi rumitnya ihwal penciptaan dan kematian di alam semesta kita, serta mengisyaratkan proses yang membentuk nasib galaksi.***