KALPATARA.ID – Munculnya ragam jenis gerhana matahari salah satunya dipengaruhi oleh gerak ekliptika bulan terhadap bumi yang memunculkan fenomena apogee dan perigee.
Ekliptika pada benda langit merupakan suatu bidang edar berupa garis khayal yang menjadi jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem koordinat tertentu.
Setiap benda angkasa di Tata Surya, seperti halnya bulan, tidak ada yang diam, semua bergerak sesuai dengan jalur lintasan yang dilaluinya dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem koordinat tertentu.
Gerak ini yang kemudian dikenal sebagai Ekliptika.
Baca juga: Gerhana Matahari, Apa Itu?
Bumi merupakan titik pusat sistem koordinat dari bulan, maka ekliptika bulan merupakan bidang edar yang dilalui oleh bulan untuk mengelilingi bumi.
Jalur lintasan yang dilalui oleh bulan terhadap bumi tidak sepenuhnya bulat sempurna, namun lebih berbentuk elips atau oval.
Akibatnya, jarak antara bulan dan bumi bervariasi, tidak selalu sama.
Tatkala bulan ada dalam jarak yang terjauh dari bumi, peristiwa ini dikenal sebagai apogee. Sedang ketika bulan ada dalam jarak terdekat dari bumi, dikenal sebagai perigee.
Di saat bulan ada dalam posisi apogee, bulan akan terlihat lebih kecil. Sebaliknya, jika bulan ada dalam posisi perigee, maka bulan akan terlihat lebih besar.
Besar dan kecilnya ukuran bulan inilah yang berpengaruh pada sejauh mana luasan bidang bulan mampu menutupi luasan bidang matahari di saat terjadinya gerhana matahari.
Setidaknya ada dua fenomena yang terlihat akibat apogee dan perigee.
Di saat apogee, dimana bulan terlihat kecil, gerhana matahari yang terjadi cenderung gerhana matahari annular.
Baca juga: Gerhana Matahari, Apa Saja Jenisnya
Namun di saat perigee, dimana bulan terlihat besar, gerhana matahari yang terjadi cenderung gerhana matahari total.
Tentu saja ragam jenis gerhana matahari bukan hanya dipengaruhi oleh apogee dan perigee. Ekliptika bumi terhadap matahari juga berpengaruh pada gerhana matahari.
Apa itu ekliptika bumi? Juga apa itu perihelion dan aphelion? Tunggu saja artikel selanjutnya.***
Editor: Mahendra Uttunggadewa