KALPATARA.ID– 50 tahun berselang setelah manusia pertama mendarat di Bulan, 29 Agustus ini NASA, pada sebuah sore di Kennedy Space Center, Florida meluncurkan Artemis I untuk tujuan Bulan. Apakah ini persiapan kolonisasi satelit bumi itu?
Dari press kit yang dipublikasikan NASA, Artemis I adalah tes terintegrasi pertama dari sistem eksplorasi luar angkasa NASA. Terdiri dari pesawat ruang angkasa Orion, roket Space Launch System (SLS) dan sistem darat di Kennedy Space Center di Florida.
Artemis I adalah uji terbang tanpa awak untuk eksplorasi ruang angkasa manusia dan menunjukkan komitmen dan kemampuan untuk mengembalikan manusia ke Bulan dan melampauinya.
Artemis akan melakukan perjalanan 280.000 mil (450.000 kilometer) dari Bumi dan 40.000 mil (64.000 kilometer) di luar sisi jauh Bulan. Orion akan tinggal di luar angkasa lebih lama daripada pesawat ruang angkasa manusia mana pun tanpa berlabuh ke stasiun ruang angkasa.
Baca Juga: 5 Galaksi yang Mengelilingi dan akan Beririsan dengan Bimasakti – KALPATARA
Dengan Artemis I, NASA menyiapkan panggung untuk eksplorasi manusia ke luar angkasa, di mana astronot akan membangun dan mulai menguji sistem di dekat Bulan yang diperlukan untuk misi permukaan bulan dan eksplorasi ke tujuan lain yang lebih jauh dari Bumi, termasuk Mars.
Hadirnya Artemis, membuka kesempatan bagi NASA untuk berkolaborasi dengan industri dan mitra internasional membangun eksplorasi jangka panjang untuk pertama kalinya.
“Ini adalah misi yang benar-benar akan melakukan apa yang belum dilakukan dan mempelajari apa yang tidak diketahui,” kata Mike Sarafin, manajer misi Artemis I di Markas Besar NASA di Washington.
Mike menambahkan, “Artemis I akan merintis jalan penerbangan Orion dengan manusia pada berikutnya, mendorong kemungkinan untuk mempersiapkan misi itu.”
Dilansir dari DW, pejabat ESA (European Space Agency) yang ikut menjadi bagian misi Artemis ini menyatakan bahwa “Misi Artemis di masa depan akan membuat manusia tinggal di sana selama satu atau dua bulan. Karena itu, pemukiman permanen akan dibangun,” ungkap Insinyur Ruang Angkasa ESA Juergen Schlutz.
Baca Juga: ‘Oumuamua; Benarkah Pesawat Alien Antarbintang? Ini Penjelasan NASA – KALPATARA
Landasan pendaratan bulan pertama, yang disebut ‘Artemis Base Camp’, akan diusulkan untuk mulai dibangun pada akhir dekade ini.
Program Artemis dimulai tahun 2017 sebagai bagian dari upaya revitalisasi program luar angkasa. Ini dilakukan oleh NASA dengan bekerja sama dengan ESA dan badan antariksa dari beberapa negara lainnya.
NASA menamai program itu dengan sebutan saudara kembar Apollo, Artemis, yakni sang dewi bulan dalam mitologi Yunani.
Fly Me to The Moon, rasanya sebentar lagi bukan hanya menjadi sebuah lagu.
Editor: Lisa Sastrajendra