KALPATARA.ID/NUSANTARACODE – Sabtu 08 April 2023 Gerbang Pangkal menghadirkan program kelas leadership demi mendukung terbentuknya generasi muda yang kuat dan produktif. Kelas ini diikuti oleh para penggerak Gerakan Bangga Pangan Lokal di berbagai daerah secara daring.
Sebagai penggerak awal sebuah misi besar para anak muda potensial ini terus mendapat siraman ilmu yang fundamental salah satunya kemampuan kepemimpinan.
Dalam kelas leadership ini Gerbang Pangkal secara khusus menghadirkan tokoh perempuan inspiratif Min Priskilla. Seorang womanpreneur yang sukses memimpin beberapa perusahaan. Beliau merupakan CEO CV Imperioal Building Material, CEO PT Pijak Digital Indonesia dan juga aktif menjadi pembicara di berbagai seminar interprenership.
Membuka sesi materi Min Priskila melontarkan beberapa pertanyaan mendasar dan sederhana kepada para peserta salah salah satunya tentang apa cita-cita mereka. Beragam tanggapan disampaikan para peserta dengan antusias. Pertanyaan ringan tersebut dimaksudkan Min sebagai pancingan halus sejauh mana peserta mengenali dirinya.
Menurut Min Priskila penting untuk seorang pemimpin mengenali dirinya sendiri. Karena pemimpin harus siap di garda paling depan. Fakta bawa saat ini banyak sekali anak muda yang tidak memiliki kemampuan menganalisis dirinya sendiri dan hanya sekedar mengikuti trend sangat menghawatirkan. Lebih jauh dari itu di masa serba instan dan digital seperti saat ini justru memfasilitasi anak muda cenderung memiliki daya juang rendah dan kemauan yang lemah.
Sementara menjadi pemimpin dituntut harus memiliki mental yang kuat. “jika ingin sesuatu yang besar harus punya tekad besar dan dikerjakan dengan kuat,” tandas Min.
Mental yang kuat akan terbentuk karena berbagai tempaan. Pengalaman akan menjadikannya lebih baik. Tidak akan berhasil seorang yang mudah menyerah alias cengeng. Pemimpin yang baik menggunakan setiap kesempatan yang ada dan terus mengembangkan diri.
Pemimpin akan ada jika sesuatu yang dipimpin. Secara ilmiah setiap individu terlahir sebagai seorang pemimpin. Dalam lingkup sederhana manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Dia bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam lingkup lebih besar pemimpin sebuah kelompok adalah teladan yang memiliki daya juang tinggi, tanggung jawab, dan seorang yang visioner. Setiap tindak tanduknya harus bisa menjadi contoh dan memberi dampak bagi orang sekitar.
Menjadi pemimpin wajib membuka wawasan, berpendirian kuat, memiliki visi dan misi yang jelas serta mampu menganalisis kemampuan dan potensi setiap individu dalam timnya.
Pemimpin siap bukan karena diberi kepercayaan atau ditunjuk tetapi karena dia mampu bertanggung jawab terhadap yang dikerjakannya, mampu mengelola tim dan mengatur setiap individu bekerja sesuai kapasitas dan keahliannya serta mengatur semua itu agar kemudian berdampak baik bagi kedalam maupun keluar kelompoknya.
Pemimpin wajib memiliki kemampuan mengelola emosi, bekerja profesional memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan.
Menjelang sesi akhir Min Priskila menyampaikan juga poin penting yang harus dimiliki seorang pemimpin yakni selalu melibatkan Tuhan dalam setiap urusan. “Belajar dari pengalaman saya memimpin di berbagai situasi. Doa menyempurnakan semua usaha kita” tandasnya.
Selain pembicara Min Priskila, dalam kelas leadership kali ini inisiator Lisa Febriyanti menambahkan pandangannya tentang kepemimpinan dalam ruang lingkup Gerbang Pangkal ini sendiri. Menurutnya pemimpin adalah seorang pelayan yang besar. Anak muda yang berada dalam gerakan bangga pangan lokal ini adalah para pemimpin yang bertugas melayani misi besar bersama menyelamatkan pangan lokal.
“Tuhan menciptakan dunia dengan segala kebaikannya. tetapi kebaikan-kebaikan yang ada kini mulai hilang. Dan misi besar kita sebagai leader adalah memberikan pelayanan terhadap misi besar gerbang pangkal,” ujar Lisa menyemangati anak muda.
Menambahkan pula inisiator Gerbang Pangkal lainnya Wulansary bahwa ia sangat menaruh harapan tinggi pada para penggerak Gerbang Pangkal ini, kelak akan menjadi pemimpin gerakan yang memberikan dampak baik bagi diri sendiri dan sekitarnya terutama pada kelangsungan budaya dan tradisi serta pangan lokal.
Masih menurut Wulansary pemimpin tidak bisa banyak tetapi pemimpin bisa melihat banyak. “Leader is limited. Leader adalah orang yang bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat orang lain, Berikan yang terbaik untuk misi kita meskipun babak belur!” pungkasnya mengakhiri kelas leadership di sore yang cerah tersebut.***