KALPATARA.ID- Kolecer adalah permainan tradisional yang populer di kalangan masyarakat Sunda, yang mengandalkan pergerakan angin. Terutama di wilayah-wilayah seperti Sukabumi, Purwakarta dan Subang, Jawa Barat.
Biasanya Kolecer akan ramai dimainkan oleh masyarakat pada saat pergantian musim. Setiap pergantian musim hujan ke musim kemarau selalu ditandai dengan adanya angin barat. Pergantian musim inilah yang dimanfaatkan masyarakat untuk memainkan kolecer.
Alat utama yang digunakan dalam permainan tradisional ini adalah baling-baling, yang terbuat dari kayu dengan dililit daun pisang kering. Bahan dasar yang digunakan adalah beberapa jenis kayu mulai dari pohon kitanah, randu, dan tisuk.
Tidak hanya enak dilihat, saat berputar akan mengeluarkan suara ketika disapu oleh angin, sehingga membuat suasana sunyi jadi semarak.
Selain sebagai alat hiburan, permainan tradisional ini memiliki fungsi untuk mengusir hama padi di persawahan. Suara yang keras dari baling-baling inilah yang dapat mengusir hewan pengganggu.
Tercipta Saat Petani Menunggu Ladang
Permainan ini lahir di saat para petani di zaman dulu. Saat menunggu ladang, petani membutuhkan hiburan. Maka terciptalah baling-baling bambu yang dikenal masyarakat Sunda sebagai Kolecer.
Alat permainan ini dibuat dari bahan kayu atau bambu, dengan tiang penyangga dari bambu setinggi 7-15 meter. Dibagian belakang kolecer digunakan daun kelapa, yang berfungsi untuk mengatur arah angin.
Memiliki Makna Filosofis
Kolecer yang bagus akan berputar ketika diterpa angin. Ketika angin semakin kencang dan putarannya semakin kuat, namun akan secara tiba-tiba akan berhenti dan kemudian berputar lagi.
Dari permainan ini, masyarakat Sunda mendapatkan pelajaran bahwa, tiap orang harus menjadi manusia yang sukses. Namun, saat mencapai kesuksesan, kita harus berhenti sejenak untuk merenung dan mengintrospeksi diri untuk melanjutkan langkah ke depan.
Pola gerakan dalam permainan ini melambangkan filosofi tersebut. Biasanya Kolecer bergerak kencang, kemudian berhenti sebentar lalu berputar kencang kembali, seiring hembusan angin yang menggerakkannya.
Proses Belajar dari Sebuah Permainan
Ternyata untuk dapat memainkan Kolecer dibutuhkan proses dan pembelajaran. Agar kolecer yang dihasilkan dapat dimainkan dengan baik.
Pada proses bermain, seorang yang melalui proses tahapan pembelajaran yaitu dari mulai Kolecer palang dua. Berupa daun kelapa yang dilepas lidinya, daun yang berbentuk memanjang yang dijadikan mainan ini dengan cara memotong menjadi pendek dengan panjang 10-12 cm.
Pada tengahnya ditimbang dengan cara memakai jari telunjuk mencari titik keseimbanganya, dan letak jari telunjuk pada saat terjadi keseimbangan itu yang akan menjadi tengah dari mainan ini.