KALPATARA.ID – Indonesia merupakan negara ketiga di dunia yang memiliki kawasan hutan tropis serta hutan tropika basah yang luas. Dari data yang dikeluarkan oleh kementrian kehutanan dan lingkungan hidup 120,3 juta hektar hutan merupakan kawasan hutan negara. Sayangnya sekitar 46,5 % atau sekitar 55 juta kektar kawasan hutan tidak dikelola dengan intensif.
Kerusakan hutan dapat mengakibatkan banyak dampak buruk dalam berbagai aspek. Rehabilitasi hutan atau perbaikan hutan dilakukan demi kelangsungan alam dan peradaban manusia. Dalam festival lingkungan iklim kehutanan dan energi baru terbarukan pertengahan September lalu presiden Joko Widodo menitipkan pesan kepada pada penggiat lingkungan, ketua adat, kelompok perhutanan sosial, para penyuluh agar menggiatkan kembali perbaikan hutan.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Persemaian dibangun sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap lingkungan. Saat ini Indonesia memiliki beberapa titik pusat persemaian hutan skala besar yang tersebar di beberapa daerah seperti Rumpin Jawa Barat , Danau Toba Sumatera Utara, Likupang Sulawesi Utara, Labuan Bajo,Mentawir Kalimantan Timur, Bali, Sumatra Selatan serta disiapkan di Mandalika, Kalimantan Selatan.
Persemaian di IKN Mentawir Kalimantan Timur dapat memproduksi bibit dengan kapasitas hingga 15 juta dalam setahunnya. Sementara di Rumpin, Bogor persemaian berkapasitas 8-10 juta bibit pertahunnya. Aneka bibit pohon jati, mahoni, majegau atau tanaman buah seperti sirsak, sawo kecik, nangka, jambu biji merah diproduksi di Rumpin. Hingga saat ini persemaian Rumpin Bogor telah menghasilkan sekitar 13 jutaan bibit pohon.
Upaya perbaikan hutan dilakukan tak hanya pada pembibitan anek flora rain forest tapi juga hutan mangrove. Pembibitan pohon mangrove berada di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali. Di kawasan hutan mangrove seluas 1400 hektar tersebut terdapat sekitar 6 juta pembibitan mangrove. Seperti diketahui mangrove memiliki kemampuan menyerap emisi karbon yang menjadi isu utama perubahan iklim dunia.
Persemaian dilakukan sebagai dasar upaya perbaikan hutan alam yang rusak. Perbaikan lingkungan dilakukan dengan cara persemaian untuk rehabilitasi hutan alam amupun mangrove. Mengutip laman resmi kementrian kehutana dan lingkunga hidup perbaikan alam lestari juga dilakukan dengan cara restorasi hutan gambut, restorasi lahan-lahan kritis, pemulihan lahan dan reklamasi pasca tambang.
Dampak dari rusaknya hutan menyebabkan kerugian dan penderitaan bagi masyarakat. Berkaitan dengan fungsi hutan yang vital dalam kehidupan manusia rehabilitasi hutan demi masa depan alam dan hidup manusia. Tak hanya sebagai sumber oksigen dan supermarket pangan. Hutan juga memiliki fungsi sebagai penjaga ekosistem, pengontrol iklim, apotek hidup, dan pencegah bencana hidrometereologis.
Dalam aspek ekonomi hutan memiliki daya tarik wisata yang mampu menjadi sumber ekonomi masyarakat sekitar dan pemerintah. Itu sebabnya Jokowi menyampaikan pesan untuk terus menanam sebagai upaya rehabilitasi hutan demi panjang umur bumi lestari.