KALPATARA.ID- Sekolah Adat Arus Kualan adalah sekolah Adat yang terletak di desa Kualan, Kalimantan Barat, Indonesia. Tujuan dari sekolah adat ini yaitu untuk memberikan pendidikan relevan secara budaya dan memberdayakan generasi muda.
Sekolah ini didirikan pada tahun 2014 oleh Yayasan Arus Kualan yang terletak di Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Sekolah Adat Arus Kualan merupakan sistem pendidikan informal khususnya di daerah Simpang Hulu Kabupaten Ketapang. Dengan fokus utama untuk menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai tradisional kepada generasi muda.
Sekolah ini berupaya menjembatani kesenjangan antara pengetahuan tradisional dan modern serta melestarikan budaya dalam menghadapi modernisasi.
Salah satu cara utama Sekolah Adat Arus Kualan mendorong keseimbangan ini adalah melalui literasi.
Kegiatan di Sekolah Adat Arus Kualan
Para siswa yang mengikuti Sekolah Adat Arus Kualan biasanya melakukannya setelah sekolah formal, dan beberapa siswa hanya mengikuti Sekolah Adat, yang diadakan setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Kegiatan outdoor mendominasi kurikulum, meliputi pengajaran obat tradisional, memasak berbahan dasar bambu, identifikasi tumbuhan hutan, dan partisipasi dalam permainan adat.
Para siswa diajak berkunjung ke rumah sesepuh untuk untuk mendengar cerita dan belajar tentang pengetahuan tradisional.
Selain itu, para siswa juga diajarkan langsung terjun ke alam melalui trek hutan dan pengamatan satwa liar. Sehingga dapat menumbuhkan apresiasi yang mendalam atas keterkaitan semua makhluk hidup.
Kegiatan pembelajaran di Sekolah Adat sebagian besar dilakukan di luar ruangan, siswa diajarkan cara menggunakan obat-obatan tradisional, memasak menggunakan bambu, dan mencari sayuran di hutan.
Pendekatan Seimbang Pengetahuan Tradisional dan Modern
Saat ini terdapat dua program Sekolah Adat di Kabupaten Ketapang. Program yang pertama berlokasi di Desa Tahak dengan jumlah siswa sebanyak 85 orang. Sedangkan program kedua terletak di Desa Sungibangsi dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang.
Selain itu, sekolah ini memberikan banyak pelajaran literasi, musik tradisional, tarian, lagu, dan kerajinan tangan, termasuk produksi pakaian tradisional.
Tak ketinggalan, kelas bahasa Inggris dan kegiatan mewarnai juga diintegrasikan ke dalam program.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat adat dapat melindungi adat dan budaya mereka sambil berinteraksi dengan dunia yang lebih luas.
Selain itu, literasi dapat memainkan peran penting dalam melindungi tanah dan wilayah adat. Dengan berkembangnya industri modern seperti pertambangan dan penebangan kayu, masyarakat adat seringkali menghadapi ancaman terhadap tanah dan sumber daya alam mereka.
Melalui Sekolah Adat Kualan ini diharapkan generasi muda dapat lebih memahami hak-hak hukum mereka dan mendokumentasikan serta mengkomunikasikan klaim atas tanah dan pola penggunaan tradisional mereka kepada dunia yang lebih luas.
Oleh karena itu, hal ini menjadi secercah harapan bagi masyarakat adat di seluruh dunia yang menghadapi tantangan serupa dalam menghadapi modernisasi.***