KALPATARA.ID-Setiap 8 tahun sekali, dari perspektif hubungan antara bumi, matahari dan venus, telah diketahui ritme gerakan venus, ia kembali ke tempat yang sama di langit kita. Dari ritme ini, jalur-jalur imajiner yang tergambar adalah berbentuk lima kelopak mawar atau ada juga yang menyebutnya sebagai pentagram.
Kata pentagram – atau gambar bersisi lima – disebabkan, selama delapan tahun, setiap fenomena – setiap posisi relatif Bumi, Venus, dan matahari – terjadi lima kali. Kemudian, selama delapan tahun berikutnya, mereka mengulanginya sebanyak lima kali dengan cara yang hampir sama.
Venus bergerak mengelilingi Matahari dan dari sudut pandang kita di Bumi, keduanya tampak berputar bersama mengelilingi Bumi. Dari sudut pandang Bumi, Venus kadang tampak berada di belakang Matahari, terlihat lebih kecil dan melintas tepat di belakangnya. Momentum ini disebut sebagai Konjungsi Superior.
Venus kemudian akhirnya berputar untuk bergerak di depan Matahari, namun tidak terlihat oleh kita, dimana disebut sebagai Konjungsi Inferior. Dalam perjalanan menuju dua titik di atas, Venus mengalami tahap-tahap bulan sabit, purnama, dan bulan sabit seperti Bulan.
Di satu momentum (yang jarang terjadi) ketika Venus persis melintas di depan matahari, disebut sebagai Transit Venus. Di saat ini berlaku sebuah fenomena yang serupa dengan gerhana, dimana bumi, bulan dan matahari berada tepat garis lurus. Selama transit tersebut, Venus sama sekali tidak menutupi Matahari: karena jaraknya yang lebih jauh, Venus tampak seperti titik hitam kecil yang melintasi bola apinya matahari.
Keseluruhan siklus Venus telah dihitung berlangsung selama 263 hari sebagai bintang pagi, 50 hari tak terlihat, 263 hari sebagai bintang senja, dan terakhir, 8 hari tak terlihat. Dengan demikian, satu interval ini total membutuhkan waktu 584 hari, yang juga dikenal sebagai periode sinodik Venus.
Disebut pentagram Venus karena memiliki 5 lokus Venus berada paling dekat dengan Bumi. Pada setiap jarak terdekatnya, Venus bergerak mundur dibandingkan dengan gerakan biasanya melintasi langit: ini disebut gerakan mundur atau Retrogade.
Singkatnya, pergerakan Venus relatif terhadap Matahari kita berulang hampir persis setiap 8 tahun. Delapan tahun merupakan rentang waktu yang berguna bagi para pengamat langit zaman dahulu, yang sangat bergantung pada siklus alam untuk menandai waktu.
Ada cara sederhana untuk melacak siklus 8 tahun ini. Seperti halnya matahari, posisi Venus terhadap cakrawala tampak bergeser seiring musim. Venus bergeser ke utara pada musim panas dan selatan pada musim dingin. Seberapa jauh Venus bergeser setiap tahunnya bergantung pada posisinya dalam siklus 8 tahunnya, namun titik ekstrem dalam osilasi bolak-balik dikenal sebagai titik ekstrem utara dan ekstrem selatan Venus. Seorang pengamat akan melihat Venus terbit di setiap titik ekstrem ini setiap 8 tahun sekali.
Suku Maya, Bangsa Elam, Sumeria, Babylonia juga Nusantara telah memasukkan siklus venus ini di penanggalan tradisional mereka. Di Indonesia, kita mengenal durasi waktu delapan tahun yang disebut windu, durasi yang sama dengan siklus Venus. ***