KALPATARA.ID – Siapa orang Indonesia yang tak suka makan nasi padang. Aneka masakan khas tanah minang ini rasa nikmatnya sudah mahsyur ke antero dunia.
Setelah rendang dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia kini giliran nasi padang membuat prestasi lagi.
Baru-baru ini dilansir dari situs panduan wisata kuliner Taste Atlas pada April 2023 nasi padang menduduki urutan pertama makanan terbaik di Asia Tenggara.
Nasi putih hangat dengan berbagai lauk berbumbu, sayuran, sambal ijo dan kuah rempah bercita rasa tinggi memang membuat nasi padang selalu jadi primadona.
Tetapi tak banyak orang tahu tentang sejarah nasi padang bermula. Dalam berbagai literasi seperti situs Sumbar News disebutkan bahwa nasi padang telah ada sejak awal abad ke-20 pada zaman pemerintahan kolonial Belanda.
Bermula saat pembangunan jalur darat sebagai jalur transportasi di masa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia di Bukit Tinggi. Pembuatan jalur transportasi ini merupakan inisiatif pemerintah kolonial Belanda agar proses niaga barang menjadi lebih mudah.
Pembangunan itu dilakukan karena ketika itu pusat perekonomian dan ibu kota darurat berjarak cukup jauh. Pusat perekonomian terdapat di Padang sementara ibukota darurat berada di Bukit tinggi.
Para bangsawan maupun pedagang yang melakukan perjalanan dari bukit tinggi ke sumatra padang kebanyakan menggunakan pedati. Dengan jarak tempuh yang cukup jauh pedati-pedati tersebut harus beberapa kali singgah di pemberhentian.
Maka dibuatlah enam pemberhentian, dimana di setiap pemberhentian terdapat tempat makan bernama Padangsche Restaurant. Nama tersebut diberikan oleh kolonial yang diambil dari bahasa Belanda. Dari sanalah kemudian muncul sebutan nasi padang.
Menu makanan yang disajikan di setiap rumah makan sama, yakni nasi putih hangat, yang disiram kuah kental dengan rasa rempah-rempah yang tajam, aneka lauk dan sayuran yang memiliki cita rasa gurih dan nikmat.
Bila awalnya nasi padang hanya dapat dinikmati kaum bangsawan, seiring waktu kaum pribumi dan siapapun bisa mencicipi nikmatnya nasi padang.
Hal itu juga yang melatarbelakangi mengapa porsi nasi pandang dibungkus dengan makan ditempat berbeda.
Kaum pribumi dahulu memilih membungkus nasi padang yang lezat agar dapat dimakan bersama keluarga di rumah. Maka kemudian para penjual nasi padang saat itu memberi tambahan porsi bagi orang pribumi agar nasi padang yang dibungkus cukup saat dinikmati oleh beberapa anggota keluarganya.
Kini nasi padang telah menjadi makanan paling populer di Indonesia dan manca negara. Warung nasi padang pun dapat dengan mudah ditemui dimanapun.***