2. KUE SAPIK DARI SUMATRA BARAT
Bagi masyarakat Minang, kue Sapik adalah ciri khas setiap rumah pada saat hari lebaran.
Kata Sapik sendiri berasal dari bahasa minang yang artinya “dijepit”. Hal ini merujuk pada teknik memasak kue yang dilakukan dengan cara dijepit.
Kue Sapik punya tekstur renyah dan biasanya bercita rasa manis. Dengan bentuk berbeda kue Sapik dikenal dengan nama kue semprong di Jawa Barat.
Proses pembuatan kue sapik cukup rumit dan membutuhkan keuletan. Proses memasak yang tak mudah bagi para orang tua diwariskan turun temurun sebagai maksud mengajarkan agar tetap sederhana meski Lebaran.
Lebaran dimaknai sebagai lembaran baru yang kebaiknnyaa usai menjalankan ibadah puasa akan terus dilipat seperti halnya kue Sapik.