4. KEMBANG GOYANG KHAS BETAWI
Ditaruh dalam toples kaca, bentuknya sama seperti namanya, kembang dan rasanya manis sekaligus kriuk. Itulah Kue Kembang Goyang.
Nama Kembang Goyang terinspirasi dari hiasan rambut pengantin berbentuk bunga dari kuningan atau perak yang bergoyang ketika sang pemakai berjalan.
Disajikan pada momentum Lebaran di Betawi atau menjamu tamu. Meskipun khas Betawi, namun di Jawa Tengah dan Jawa Timur pun mengenal Kue Kembang Goyang sebagai kudapan ringan untuk menemani tamu dan dipadankan dengan teh atau kopi.
Kembang goyang dibuat dari tepung sagu dan tepung beras. Meskipun sekarang sudah ada yang mengembangkan dari tepung mocaf, namun cara pembuatannya tidak berbeda.
Adonan kue diletakkan dalam cetakan khusus berbentuk kembang, dicelupkan ke minyak panas dan kemudian digoyang-goyang untuk mendapatkan tingkat kematangan yang cukup.
Itu juga yang membuat namanya sangat pas sebagai Kembang Goyang.
Tak hanya di Pulau Jawa, kue Kembang Goyang juga digunakan masyakarat Hindu Bali sebagai salah satu sesaji dalam upacara adat, salah satunya upacara Hari Raya Nyepi.
Di Sumatera, kue yang sama disebut sebagai Kembang Loyang.