KALPATARA.ID – Pada 24 Maret 2023 malam hari tampilan layar di langit mengundang kehebohan. Pengamatan di media sosial, banyak memunculkan penampakan dua benda langit yang sedang berdekatan seakan saling menyapa. Disebut sebagai penampakan bulan bintang, namun sebenarnya adalah satelit bumi (Bulan) dengan planet (Venus).
Dari aplikasi Starwalk, diketahui, penampakan fenomenal itu terjadi setelah Okultasi Bulan pada Venus. Waktu Okultasi Bulan pada Venus tercatat pada 24 Maret pukul 17:32 WIB pada konstelasi Aries. Namun pada saat itu, langit masih belum gelap sehingga momentum Okultasi ini tidak bisa terlihat dengan mata langsung dari Indonesia.
Dikutip dari laman Observatorium Bosscha, Okultasi merupakan peristiwa tertutupnya sebuah obyek langit oleh obyek langit lain yang ukuran sudutnya (ukuran tampak dari Bumi) lebih besar dari obyek yang ditutupi. Akibat proses ini, maka akan ada perubahan cahaya obyek yang tertutupi seiring waktu, biasanya menjadi meredup, atau bahkan hilang sepenuhnya.
Perubahan cahaya ini berlangsung singkat (biasanya dalam orde detik) sehingga diperlukan suatu cara untuk bisa merekam peristiwa ini dalam resolusi temporal yang tinggi.
Peristiwa Okultasi ini bisa disaksikan untuk wilayah Asia dan Afrika. Namun, sayangnya momentum Okultasi tidak dapat disaksikan langsung dari Indonesia. Namun, setelah mengalami Okultasi, keduanya masih saling berdekatan. Keduanya berbagi koordinat bola langit yang sama pada sistem koordinat khatulistiwa.
Peristiwa kedua benda langit yang saling berdekatan inilah yang ditangkap oleh masyarakat dan dikatakan sebagai fenomena bulan bintang. Pada posisi ini keduanya bisa disaksikan dengan mata langsung, tanpa perlu menggunakan teleskop.
Bulan sedang berusia 3 hari, dalam fase bulan sabit ketika bersapaan dan berdekatan dengan Venus.
Peristiwa kedekatan ini dalam istilah astronomi dikategorikan sebagai konjungsi. Konjungsi terjadi ketika dua benda langit memiliki kenaikan garis bujur ekliptika yang sama di langit.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah “konjungsi” dan “pendekatan terdekat” sering digunakan secara bergantian. Namun, konjungsi memiliki arti yang lebih teknis dan tidak selalu terjadi pada setiap posisi benda langit yang berdekatan.
Konjungsi bulan-planet sering terjadi. Setiap 27,3 hari sekali, satelit alami kita melewati bagian sempit langit yang berpusat di ekliptika dan bertemu planet.
Baca Juga: Fenomena Langka Lima Planet Akan Sejajar di Akhir Maret 2023
Venus seringkali dianggap sebagai bintang. Bagi masyarakat tradisional telah mengenal Venus sebagai Bintang Kejora (Jawa) atau Sampari (Bintang Pagi). Penyebutan sebagai bintang ini karena tampakan Venus yang berpendar terang jika tengah bertahta di langit yang dilihat dari Bumi.***