KALPATARA.ID-Pada Mei 2023, seorang motivator Amerika, Mel Robbins membagikan aturan sederhana dalam hidup. Dia menyebutnya Let Them Theory. Dan sejak itu, teori ini menjadi viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di instagram dan tiktok itu, Mel Robbins mengatakan, “Jika teman Anda tidak mengundang Anda makan siang akhir pekan ini, biarkan saja,” kata Robbins dalam video tersebut.
“Jika orang yang benar-benar membuat Anda tertarik tidak tertarik pada sebuah komitmen, biarkan saja.”
Jutaan orang menyaksikan video tersebut dan kemudian teori ini menjadi viral. Hashtag nya juga digunakan banyak orang untuk mengatakan hal serupa.
Apa itu “Let Them Theory“?
Intinya, teori ini menegaskan bahwa kekhawatiran atau stres terhadap situasi, orang, atau tindakan mereka – yang pada akhirnya tidak dapat kita kendalikan – akan menyebabkan tekanan emosional dan mental yang tidak perlu.
Faktanya, dengan membiarkan orang melakukan apa yang akan mereka lakukan, Anda dapat melihat sifat aslinya lebih cepat dan kemudian Anda dapat bertindak sesuai dengan itu.
Orang-orang menulis hal-hal jahat tentang Anda di internet? Biarkan mereka.
Kencan Anda tidak membalas pesan? Biarkan saja.
Teman dengan sengaja mengecualikan Anda? Biarkan saja.
Seseorang membencimu dan kamu tidak tahu kenapa? Jawabnya, biarkan saja.
“Let Them Theory” menjadi bermanfaat di situasi sekarang yang begitu banyak celoteh bisa dicetuskan di sosial media. Teori ini meminta kita melepaskan tanggung jawab atas hal-hal di luar kendali kita.
Gloria Zhang, dalam Inner Child Podcast menyampaikan, “Kita tidak bisa memaksa orang untuk berperilaku yang tidak mereka inginkan. Oleh karena itu, upaya untuk mengontrol atau memaksa akan selalu menimbulkan lebih banyak rasa takut, kebencian, dan ketidakbahagiaan.”
Zhang menambahkan, dengan melepaskan keterikatan pada hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, kita menjadi bebas memusatkan perhatian pada hal-hal yang berada dalam kendali kita. Misalnya, mencoba mengontrol pola komunikasi atau keyakinan politik orang lain kemungkinan besar akan membuat Anda gila.
Namun berfokus pada keputusan Anda sendiri, pikiran Anda, apa yang Anda pilih untuk dimakan, dipakai atau dikatakan, akan menghasilkan rasa kedamaian batin yang lebih besar.
Let Them, Bukan Berdiam Diri
Let Them Theory pun bukanlah tentang berdiam diri dan tidak mengomunikasikan kebutuhan dan batasan Anda terlebih dahulu, atau tidak meminta pertanggungjawaban orang lain ketika mereka menyakiti Anda, atau tidak berupaya untuk memahami orang lain.
Jika ini terjadi dalam sebuah hubungan pasangan, maka berdiam diri tentu tidak akan menjadi baik. Tetapkan batasan terlebih dahulu dan komunikasikan apa yang menjadi prioritas Anda. Jika masih terjadi hal di luar kesepakatan, teori ini mengajak Anda untuk mundur sejenak.
Lebih baik Anda mundur selangkah untuk mengumpulkan lebih banyak informasi sebelum mengambil kesimpulan. Anda kemudian dapat menetapkan batasan dengan orang tua, putus dengan pasangan, atau meninggalkan teman yang egois.
Butuh Keberanian
Meskipun Let Them Theory terdengar sepele sebenarnya dibutuhkan keberanian yang besar untuk menerapkannya. Keberanian untuk membiarkan orang lain seperti apa adanya mereka, tanpa Anda merasa berkuasa mengontrol orang lain seperti kehendak Anda.
Dalam podcastnya, Mel Robbins menyampaikan, “Jangan mencoba memaksa mereka untuk berubah; biarkan mereka menjadi diri mereka sendiri karena mereka mengungkapkan siapa mereka kepada Anda. Biarkan saja mereka dan Anda dapat memilih apa yang Anda lakukan selanjutnya.”
Hal ini tidak berarti bahwa Anda tidak dapat menyuarakan kekhawatiran Anda kepada orang yang Anda sayangi, namun kita perlu memperhatikan seberapa besar keinginan kita untuk mengontrol atau membujuk orang untuk melakukan hal tertentu.
Tak perlu menguasai orang lain, kuasai lah diri Anda sendiri.***