KALPATARA.ID- Mooryati Soedibyo adalah sosok perempuan Indonesia yang mendedikasikan hidupnya dalam upaya pelestarian tradisi minum jamu ala keraton.
Mooryati Soedibyo telah menciptakan warisan yang tak ternilai harganya, mengukir namanya sebagai tokoh Sang Empu Jamu yang membawa kearifan lokal Indonesia dan identitas bangsa ke panggung global.
Sepanjang hidupnya, Mooryati Soedibyo dengan ketekunannya telah memperjuangkan agar jamu mendapat pengakuan di dunia internasional. Sebagai bukti akan kearifan lokal yang unik dan luar biasa.
Racikan jamunya berasal dari bahan-bahan alami seperti gula asam, beras kencur, dan kunir asam.
Kebiasaan ini, bukan hanya sekadar tradisi keluarga, tetapi juga menjadi fondasi kehidupan sehat dan kecantikan yang tetap terjaga hingga akhir hayat Mooryati Soedibyo.
Mooryati Soedibyo tutup usia pada Rabu (24/4/2024) pukul 01.00 WIB dini hari, pada usia 96 tahun.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, jamu bukanlah barang baru. Secara tradisi, ramuan berbahan baku rempah itu dikenal sebagai minuman kesehatan, untuk mencegah, dan juga diyakini menyembuhkan berbagai penyakit.
Seperti diketahui, budaya minum jamu sebagai kearifan lokal Indonesia telah mendapatkan pengakuan UNESCO pada 6 Desember 2023 yang lalu, sebagai warisan budaya takbenda.
Perjalanan dan Dedikasi dalam Pelestarian Tradisi Minum Jamu ala Keraton
Perempuan kelahiran Surakarta pada 5 Januari 1928 ini, merupakan cucu dari Pakubuwono X. Sejak kecil, Mooryati sudah akrab dengan dunia jamu, karena resep-resep jamu tradisional diwariskan turun-temurun dalam keluarganya.
Sejak usia 3 tahun, ia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan Jawa.
Selama tinggal di keraton, ia mendapat pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro-ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari bahan alami.
Tak hanya itu, termasuk juga bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, aksara Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.
Sejak kecil, ia memang sangat menyukai dunia kecantikan. Sejak kecil, dia juga telah akrab dengan ramuan-ramuan tradisional untuk jamu, kesehatan, hingga kecantikan. Dia juga gemar mempelajari tata rias ala Keraton.
Racikan jamu yang ia buat, kerap dibagikan kepada kolega kerja suami, kerabat, dan teman-temannya.
Banyak orang menyukai racikan jamu ala Mooryati. Racikan jamu dan kosmetiknya pun mulai banyak dipesan. Kala itu, racikan Mooryati dikenal dengan sebutan ‘Resep Keraton Solo’.