KALPATARA.ID – Nagasari nyaris selalu ada dalam berbagai momen istimewa masyarakat Jawa. Hal itu karena nilai filosofinya yang begitu tinggi. Nagasari dianggap melambangkan sebuah kehormatan, ketulusan dan keselamatan dari musibah buruk.
Nagasari berasal dari dua kata yakni naga dan sari. Seperti diketahui naga adalah hewan legenda lambang kehormatan bangsa cina sementara sari adalah isi paling utama. Maka Nagasari dapat dimaknai Isi utama sebuah benda yang memiliki kehormatan.
Asal mula nagasari diperkirakan telah ada sejak awal abad ke 16, tepatnya tahun 1518. Kala itu seorang biksu dari timur bernama Mahawiku Astapaka tengah melakukan perjalanan untuk mengikuti perayaan tri suci waisak di candi borobudur.
Dalam masa perjalanannya Mahawiku mampir di pelabuhan Nusupan atau Bandar Semangi yang merupakan pelabuhan kuno di Solo. Kala itu, Adipati Hadiwijaya alias Joko tingkir sendiri yang menyambut dan kemudian menjamunya.
Menghormati ajaran yang diyakini Mahawiku tak memperkenankannya memakan mahluk hidup, Joko Tingkir menyuguhi makanan yang tidak mengandung daging dan ikan. Pangan lokal yang disuguhkan adalah kue yang terbuat dari tepung beras yang berisi pisang.
Hidangan bercitarasa legit tersebut sangat disukai Mahawiku. Terkesan dengan ketulusan Joko Tingkir dan masyarakat Pajang, Mahawiku mengadakan sebuah upacara doa khusus Homa Yadnya yang dipanjatkan agar rakyat Pajang dianugerahi kesejahteraan dan kemakmuran serta perlindungan dari segala musibah.
Mahawiku juga tak lupa menamai kue yang disuguhkan tersebut dengan nama Nagasari. Selayaknya dua penggalan kata Naga dan Sari hal itu sesuai dengan kehormatan yang didapatnya dari kebaikan tuan rumah saat singgah di Pajang.
Selain itu untuk mengenang kedatangannya ke Pajang Mahawiku juga menanam pohon Dewandaru. Menurut Mahawiku tampilan warna kuning dan putih yang dimiliki kue nagasari mirip dengan buah pohon Dewandaru.
Dalam masyarakat Jawa nagasari juga memiliki makna lekat atau terikat. Hal ini karena tekstur nagasari yang lengket.
Baca Juga: Barongko, Kue Kejujuran Khas Sulawesi Selatan
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat nagasari adalah:
- Tepung bewras
- Tepung tapioka
- Santan
- Gula
- Air matang
- Garam
- Pisang tanduk
Membuat nagasari secara sederhana adalah dimulai dengan menyiapkan wajan. Campur semua bahan kecuali pisang. Aduk secara terus menenrus hingga mengental. Setelah agak berat dan tanak adonan didingingan.
Siapkan daun pisang untuk membungkus. Setelah adonan agak dingin taruh di atas daun, sisipkan potongan pisang di bagian tengah dan tutupi lagi dengan adonan putihnya. Setelah itu bungkus dengan daun pisang dengan lipatan rapi, ulangi sampai adona habis. Kukus 25 menit dan nagasari siap dihidangkan dengan ketulusan.***