KALPATARA.ID– European Space Agency (ESA) membuat pengumuman baru melalui cuitan di Twitter pada 25 Januari 2024. Lembaga antariksa ini telah memberikan lampu hijau untuk eksplorasi Venus, planet yang paling dekat dengan bumi.
Tak hanya eksplorasi Venus, dalam cuitan tersebut, ESA juga mengumumkan misi mendeteksi riak gelombang di ruang-waktu yang disebut gelombang gravitasi.
Laser Interferometer Space Antenna (LISA) akan menjadi misi pertama yang mempelajari gelombang gravitasi dari luar angkasa, dengan rencana peluncuran roket Ariane 6 pada tahun 2035, ungkap ESA.
⚠Breaking space science news⚠
We have adopted two new ambitious space science missions:
🪐 EnVision: a bold mission to study Venus from its inner core to its outer atmosphere, giving important new insight into the planet’s history, geological activity and climate targeted to… pic.twitter.com/VIjSBziVtH
— ESA (@esa) January 25, 2024
Misi ini akan terdiri dari tiga pesawat ruang angkasa yang akan mengikuti jejak Bumi saat mengorbit Matahari, membentuk segitiga sama sisi di ruang angkasa. Setiap sisi segitiga akan memiliki panjang 2,5 juta kilometer, di mana ketiga pesawat ruang angkasa akan bertukar sinar laser.
Diprediksi oleh Albert Einstein pada tahun 1916 tetapi baru diamati pertama kali satu abad kemudian, gelombang gravitasi adalah distorsi kecil dalam struktur ruang-waktu yang disamakan dengan gelombang di permukaan danau.
Terbentuk oleh peristiwa-peristiwa kosmik yang dahsyat seperti tabrakan dua lubang hitam, mereka bergerak melalui segala sesuatu dengan kecepatan cahaya hampir seluruhnya tanpa hambatan.
Keberadaan mereka belum dikonfirmasi hingga tahun 2015. Tahun lalu, para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan bukti pertama gelombang gravitasi frekuensi rendah, yang diyakini terus-menerus bergulir di ruang angkasa seperti backsound suara yang bising.
ESA juga secara resmi menyetujui misi EnVision yang rencananya akan diluncurkan menuju Venus pada tahun 2031. Misi tersebut berharap mendapatkan “wawasan baru yang penting mengenai sejarah planet ini, aktivitas geologis dan iklim,” kata ESA.
Ini akan menjadi misi pertama yang menyelidiki secara langsung di bawah permukaan planet yang sangat panas ini dengan menggunakan teknologi radar, tambah ESA.
Venus, menjadi tujuan selanjutnya penjelajahan luar angkasa karena kemiripannya dengan Bumi. Dengan eksplorasi Venus juga membantu para ilmuwan memodelkan iklim bumi, dan berfungsi sebagai kisah peringatan tentang betapa dramatisnya perubahan iklim di suatu planet.***