KALPATARA.ID – Tim nasional sepak bola Indonesia memiliki ciri khusus yang tak dilakukan oleh bangsa-bangsa lain dalam desain jersey resminya. Indonesia menempatkan lambang Garuda di bagian dada sebelah kiri jersey tim nasional Indonesia.
bukan tanpa alasan Indonesia tidak menggunakan lambang federasi sepak bola Indonesia dalam desain seragam tim nasional Indonesia. hal itu dimulai dari sejarah tersematnya garuda dalam jersey timnas atas perinta dan ide cemerlang presiden Republik Indonesia pertama Soekarno.
Pada tahun 1954 presiden Soekarno memerintahkan agar lambang Garuda ditempatkan di seragam timnas agar dapat memberikan spirit mental pada para pemain yang akan berlaga pada laga persahabatan dengan negara Cekoslovakia dalam persiapan olimpiade Melbourne 1956.
Pertandingan tersebut merupakan pertandingan internasional pertama timnas Indonesia di pentas internasional. Soekarno ingin sebagai bangsa yang baru merdeka Indonesia dikenali oleh bangsa-bangsa lain lewat identitas lambang garuda. Selain itu Soekarno meyakini penyematan lambang garuda di jersey timnas akan dapat menambah kekuatan dan semangat kebanggaan sebagai bangsa Indonesia kepada para pemain.
Sementara lambang Garuda sendiri diresmikan sebagai lambang negara bangsa Indonesia pada tahun 1950. Pada tanggal 10 januari 1950 pemerintah membentuk Panitia Lencana Negara yang diketuai Muhamad Yasin, Ki Hajar Dewantara, dan Sultan Hamid. Rancangan Garuda karya Sultan Hamid kemudian terpilih dan disempurnakanoleh tim panitia lencana negara.
penyempurnaan itu meliputi pita yang dicengkram garuda yang awalnya merah putih kemudian dirubah menjadi putih dan ditambahkan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu kepala Garuda pada awalnya gundul serupa lambang negara Amerika Serikat kemudian disempurnakan dengan jambul.
Garuda juga memiliki jumlah bulu 99 helai yang berkaitan dengan tanggal sakral kemerdekaan bangsa Indnoesia. Garuda memiliki 17 helai bulu sayap di kanan dan kiri, 45 helai bulu leher, 19 helai bulu pangkal ekor, dan 8 helai bulu ekor. Pada tanggal 15 Februari 1950 presiden Soekarno memperkenalkan Garuda untuk pertama kalinya di hotel Dees Indez Jakarta dan kembali mendapat penyempurnaan tanggal 20 Maret 1950 dengan lambang sila pancasila.
Garuda pertama kali dilukis oleh seniman bernama Dulah dengan warna dan ukuran yang tepat sebagai pedoman lambang negara. Patung pertama Garuda yang telah dilengkapi dengan sila-sila Pancasila dibuat dari bahan perunggu berlapis emas dan disimpan dalam ruang kemerdekaan di Monumen Nasional Jakarta.
Garuda merupakan hewan mitologi kuno yang telah diyakini keberadaanya sejak jaman Hindu di Indonesia. Garuda disebutkan dalam kitab Mahabarata tepatnya di bagian pertama yaitu Adiparwa sebagai tunggangan dewa Wisnu. Simbol Garuda muncul di berbagai arca dan candi-candi tua Indonesia seperti Prambanan, endut, Penataran, Suko dan Ceto.
Garuda memiliki tubuh emas yang menunjukkan keagungan dengan postur tubuh tegak dan gagah seperti manusia. Garuda memiliki paruh tajam, tatapan kharismatik dan tegas serta sayap yang mengembang lebar layaknya burung elang yang terbang tinggi di angkasa. Burung Garuda merupakan lambang kebangkitan bangsa Indonesia sebagai negara yang besar dan kuat.***