KALPATARA.ID – Daun Stevia atau Stevia Rebaudiana adalah salah satu sumber alternatif pengganti gula. Jenis tanaman daun yang memilki rasa manis ini dijadikan pengganti gula tebu. Daunnya kecil-kecil seperti daun mint. meski kecil stevia punya banyak fungsi yang memberi rasa manis alam kehidupan.
Stevia adalah pemanis nol kalori alami yang telah digunakan sebagai bahan pengganti gula alami dan penyedap selama ratusan tahun. Tanaman stevia berasal dari Amerika Selatan dan pertama kali dikonsumsi lebih dari 200 tahun yang lalu ketika penduduk asli menggunakan daun tanaman untuk mempermanis minuman atau mengunyahnya karena rasanya yang manis.
Daun tanaman, sering disebut “ramuan manis”, dikeringkan dan digunakan untuk mempermanis teh dan obat-obatan atau hanya dikunyah sebagai makanan manis.
Tanaman stevia pertama kali tercatat secara ilmiah pada tahun 1899 sebagai Eupatorium rebaudianum oleh Moises Santiago de Bertoni, di Paraguay. Pada tahun 1905, kemudian ditetapkan sebagai Stevia rebaudiana, anggota dari keluarga bunga matahari (Asteraceae).
Hari ini permintaan Stevia dari industri makanan Eropa semakin meningkat. Stevia digunakan terutama sebagai pemanis dalam produk makanan dan minuman, tetapi juga digunakan dalam produk kesehatan karena khasiatnya yang bermanfaat.
Pertumbuhan pasar ini didorong oleh meningkatnya pengetahuan tentang Stevia, serta permintaan konsumen akan produk yang sehat.
Di tingkat global, pasar pemanis alami diperkirakan mencapai USD 2,8 miliar pada tahun 2020 dan diproyeksikan mencapai USD 3,8 miliar pada tahun 2025, mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 6,1% pada periode ini.
Baca Juga: Korintje Kayu Manis Indonesia Terus Bertahta di Pasar Dunia
Ekstrak daun stevia dengan kemurnian tinggi mengandung 95% atau lebih glikosida steviol. Hanya ekstrak stevia dengan kemurnian tinggi yang memenuhi spesifikasi ini yang disetujui oleh badan pengatur utama, termasuk Organisasi Pangan dan Pertanian Gabungan/Komite Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bagian Aditif Pangan dan Codex Alimentarius (Codex) untuk digunakan dalam makanan dan minuman.
Saat ini produsen terbesar Stevia di pasar dunia adalah China dan Paraguay. Indonesia, untuk pertama kalinya di tahun 2021 mengekspor Stevia ke Korea Selatan yang diambil dari lahan di Sulawesi Utara.
Namun, Stevia yang diimpor berasal dari benih yang didapatkan dari impor yang mengandung rasa manis di daun dan dahannya. Sementara Stevia asli Indonesia hanya daunnya saja yang memiliki rasa manis.
Stevia Indonesia masih bisa dikembangkan lagi karena lahannya mencukupi untuk kebutuhan penanaman Stevia. Penanaman Stevia di Indonesia sebetulnya bisa dilakukan di daerah dengan ketinggian 250 mdpl. Untuk hasil lebih optimal, penananaman bisa dilakukan di daerah dengan ketinggian 800-2000 mdpl dengan suhu optimum 20-30 derajat celcius.
Daun Stevia biasa dikonsumsi pucuknya. Stevia bisa dikonsumsi daun segar secara langsung maupun dikeringkan. Cara mengeringkan daun stevia adalah dengan cara dijemur atau dioven dengan suhu 40 derajat. Stevia kering diseduh seperti the yang manis tanpa gula.
Dilansir dari peraturan BPOM no.11 tahun 2019 tentang pengawasan bahan tambahan pangan (BTP), pemanis alami adalah pemanis yang ditemukan dari bahan alam meski prosesnya sintetis atau fermentasi. Salah satu yang diperbolehkan dan aman untuk dikonsumsi adalah Stevia.
Baca Juga: Pagi yang Sehat dengan Kinoa
Stevia memiliki rasa yang lebih manis dari gula yang biasa digunakan di rumah tangga. Perbandinganya sekitar 200-300 kali manisnya gula biasa. Sesuai standar Kementerian Kesehatan , Stevia dapat dikonsumsi 4mg/kg berat badan per hari.
Stevia tidak mengandung glukosa, laktosa atau fruktosa melainkan stevioside dan rebaudioside. Stevia juga dianggap zero kalori karena kandungan kalorinya yang sangat rendah sehingga relatif lebih aman bagi penderita diabetes dan yang ingin diet. Stevia dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
Saat ini selain digunakan dalam industri makanan, minuman dan kesehatan, Stevia juga mulai digunakan dalam industri kecantikan. Stevia menjadi salah satu bahan dasar pembuatan masker anti penuaan yang banyak disukai kaum wanita khususnya.
Tanaman stevia dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dengan suhu iklim dingin. Meski begitu saat ini Stevia mulai dibudidayakan di kawasan dataran menengah sedang dan rendah. Stevia dapat dengan dua cara yaitu generatif atau bunga dan vegetatif melalui stek batang.
Baca Juga: Menyan, Sering Dituduh Mistik Ternyata Punya Fungsi Antiseptik
Cara vegetatif tak begitu sulit dimulai dengan memilih batang yang relatif tua agar tahan cuaca dan hama biasanya berwarna kecoklatan. Supaya batang tidak mudah kering , batang yang kita pilih kurangi dedaunannya agar mengurangi penguapan. Saat menancapkan batangnya di poligraf disarankan dieratkan agar tak mudah goyang. Tempat pembibitan diberi naungan agar tak terlalu langsung terkena sinar matahari. Masa tumbuh adalah sekitar 30-35 hari hingga dapat dialih mediakan ke tanah.***