KALPATARA.ID- Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman budaya, memiliki warisan seni dan kerajinan yang menakjubkan. Salah satu aspek yang mempesona dari kekayaan budaya ini adalah Wastra Nusantara, yang berhasil mempesona dan mendunia.
Wastra Nusantara adalah istilah yang mencakup berbagai jenis kain tenun dan tekstil yang dihasilkan di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagai negara dengan lebih dari 17.000 pulau, wastra Nusantara mencerminkan keberagaman budaya yang luar biasa dari Sabang hingga Merauke.
KALPATARA merangkum Wastra Nusantara yang sudah mendunia, sebagai berikut:
Kain Batik
Kain batik merupakan kain khas Indonesia yang dibuat menggunakan canting dan terkenal dengan keunikan motif hias ini berbeda-beda di tiap daerahnya.
Batik Indonesia resmi diakui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 sebagai Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda pada sidang UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Tenun Ikat Flores
Tenun Ikat Flores merupakan salah satu kain tenun khas yang menjadi ciri wastra dari Nusa Tenggara Timur.
Dengan ciri khas berbeda di tiap daerah, misalnya dari daerah Sikka dengan jenis motif khas figur nelayan, sampan, udang atau kepiting.
Kain tenun ikat Flores ini berhasil dikenal oleh dunia melalui parade busana Paris Fashion Week 2018 yang bertempat di Le Grand Intercontinental Hotel, Paris, Prancis. Saat itu, Julie Laiskodat salah seorang Desainer Indonesia memamerkan pesona Tenun Ikat Flores kepada dunia dalam event bergengsi tersebut.
Kain Songket Palembang
Kemudian, ada kain Songket yang punya motif khas yang indah dengan perpaduan benang warna emas. Kain Songket ini berasal dari Palembang, Sumatera Selatan, yang berhasil tampil dalam pagelaran busana bergengsi DC Fashion Week 2014. Yang diperkenalkan oleh Dian Pelangi, salah satu desainer busana muslim Indonesia.
Dan pada tahun 2013, Songket Palembang juga udah resmi sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Kain Endek Bali
Kain Endek merupakan kain tenun tradisional asal Bali, yang berhasil menembus jagat mode dunia. Diantaranya, hadir pada perhelatan Paris Fashion Week yang berlangsung pada bulan 29 September 2020 di Jardin de Tuileries.
Selain itu, rumah mode Christian Dior berhasil menyulap kain Endek menjadi deretan baju dan tas dalam koleksi Christian Dior Spring/Summer 2021. Dari 86 desain koleksi terbarunya, terdapat 9 desain yang menggunakan motif kain Endek.
Dilansir dari Siaran Pers Kementerian Luar Negeri, Direktur Artistik Dior menyatakan bahwa inspirasi Christian Dior untuk menggunakan kain Endek Bali karena ingin mengangkat nilai dari kebudayaan serta craftsmanship terutama oleh para penenun perempuan.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Tim Christian Dior, kain Endek Bali merupakan nilai kebudayaan yang sangat sesuai dengan hasil karya yang ingin diangkat oleh Christian Dior.
Sebagai bentuk pengakuan kepada para penenun di Bali, Christian Dior berencana untuk mencantumkan daerah asal kain Endek tersebut pada label baju / pakaian nantinya.
Dengan berbagai prestasi ini, tahun 2022 lalu KBRI Doha dengan gagah berani menyelenggarakan pameran menyelenggarakan peragaan dan pameran busana yang bertajuk “Wastra Nusantara”: The Journey to Indonesian Fashion di Doha.
Wastra Nusantara sebagai keragaman budaya Indonesia, juga telah menjadi inspirasi bagi desainer mode kontemporer, berkat keunikan dan keindahan yang dimilikinya.***