Konferensi Para Pihak(COP) ke-26 untuk Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), yang dikenal sebagai COP 26 baru saja usai tanggal 13 nopember 2021 lalu, setelah tertunda sehari dari agenda yang dijadwalkan.
Benarkah para pemimpin dunia yang berkumpul dan bernegosiasi selama dua minggu mampu menjaga tujuan Paris Agreement tetap tercapai?
Seperti yang dilansir dalam siaran persnya, KLHK melalui Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sekaligus Ketua Delegasi Indonesia pada COP 26, Laksmi Dhewanthi, Sabtu, (13/11) , menyampaikan, “Hasil COP 26 Glasgow telah meningkatkan kepercayaan dan modalitas untuk implementasi yang lebih nyata dari berbagai elemen Paris Agreement,”
Meski berlangsung dengan sukses, COP 26 menyisakan pro kontra terkait proses pengambilan keputusan yang ternyata tidak semuanya dilakukan secara terbuka, transparan dan inklusif, selain juga keluhan dari banyak pihak yang tidak bisa mendapatkan apa yang mereka seharusnya dapatkan dalam konteks negosiasi.
Baca juga: Gelar World Tour Yang Ramah Lingkungan, Coldplay Didukung para Pakar Teknologi Lingkungan
Lalu, apa itu sebenarnya COP 26?