KALPATARA.ID – Awisan Dalem Bhatik atau batik larangan. Awisan Dalem Bhatik merupakan batik yang istimewa sehingga dalam pegenaannya tidak bisa sembarangan digunakan. Awisan dalem Bhatik adalah motif batik yang hanya boleh dikenakan oleh raja atau orang dalam keraton sehingga dilarang digunakan oleh masyarakat biasa.
Dalam beberapa literasi kuno disebutkan jika terdapat motif batik keraton yang merupakan motif awisan dalem bhatik.
Awisan dalem bhatik memiliki motif-motif batik yang mengandung makna atau filosofis yang tinggi. Dimana simboliknya diperuntukkan hanya untuk Raja atau kalangan istana.
Awisan Dalem Bhatik terbagi atas empat kategori motif yakni : motif parang rusak dan turunannya, motif kawung, motif sawat dan semen, dan motif lerek.
Selain keempat motif batik larangan tersebut, Awisan Dalem Bhatik juga memiliki motif lain berupa ornamen yang tak boleh dikenakan masyarakat biasa. Ornamen sakral Awisan Dalem Bhatik ada empat yaitu ornamen Gurdha, ornamen Huk, ornamen Naga, dan ornamen Mangkara.
Awisan Dalem Bhatik juga tak sembarangan digunakan. Terdapat tatacara khusus dalam proses pemakaiannya. Terutama saat mengenakan motif parang rusak. Aturan utama dalam mengenakan batik larangan adalah “arah lerek” dimana bagi laki-laki arah lerek harus dari kanan atas ke kiri bawah. Sementara bagi perempuan arah lerek dari kiri atas ke kanan bawah.
Dalam kepercayaan jawa kuno batik merupakan bagian dari filosofis yang terikat pada daur hidup manusia. Dalam awisan dalem bathik atau batik larangan terdapat beberapa makna filosofis yang menaungi masyarakat nusantara, seperti motif parang rusak dan kawung.
Dikutip dari situs lawasan batik yogyakarta Motif batik larangan Parang Rusak merupakan lambang penguasa. Guratan motifnya merujuk pada kewaspadaan militer dan tanggung jawab dari sang penguasa. Dalam literasi berbeda motif parang rusak merupakan penggambaran sinar matahari.
Sementara motif kawung yang menggambarkan empat kelopak bunga teratai yang terbuka bermakna cerminan alam semesta tentang kecemerlangan dan keagungan. Adapun ornamen-ornamen yang termasuk awisan dalem Bhatik merupakan visualisasi mitologi burung garuda, naga, ular atau mahluk laut yang sangat erat kaitannya dengan kesuburan.***